Pelecehan Seks di Bus, Mantan Dosen di NUS Singapura Dipenjara

Jumat, 18 Oktober 2019 12:00 WIB

Long Yun, mantan dosen di NUS dihukum 14 minggu penjara karena melakukan pelecehan seks pada mahasiswi S1 di bus selama empat menit. Sumber: The Straits Times/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan dosen senior di Universitas Nasional Singapura atau NUS pada Kamis, 17 Oktober 2019, divonis penjara 14 minggu. Mantan dosen yang diketahui bernama Long Yun dijatuhi hukuman setelah melakukan pelecehan seksual pada seorang mahasiswi S1.

Dikutip dari asiaone.com, Jumat, 18 Agustus 2019, Long mengajar di jurusan kimia dan teknik biomolecular di NUS. Dia meraba bagian tubuh tertentu seorang mahasiswi, 20 tahun, sekitar empat menit.

Tindak pelecehan seksual ini terjadi di dalam bus menuju ke kampus pada 14 Januari 2019. Ketika itu bus dalam keadaan penuh dan korban dalam posisi berdiri memegang tiang di dalam bus.

Dalam persidangan terungkap, Long yang sudah menikah dan memiliki anak berumur 8 tahun, dengan sengaja melakukan tindak kejahatan pelecehan seksual. Korban yang terkejut dan bingung dengan kejadian yang baru dialaminya, menceritakan pada seorang temannya.

Korban lalu mencari bantuan pada seorang aparat keamanan kampus hingga akhirnya mengajukan kasus ini ke polisi. Di dalam persidangan, korban terlihat sangat emosional ketika mengingat kasus pelecehan seksual yang dialaminya ini.

Advertising
Advertising

T.M. Sinnadurai, pengacara Long, awalnya meminta keringanan hukuman bagi kliennya dengan penjara sekitar 8 minggu. Dia beralasan, kejadian itu terjai karena kliennya terdorong-dorong saat berada dalam bus. Bukan hanya itu, Long juga sudah mengaku bersalah sejak awal.

Long yang memiliki gelar PhD bidang teknik kimia dari Universitas North Carolina, Amerika Serikat, bergabung dengan NUS Singapura pada 2016 sebagai dosen. Dia diketahui pernah masuk daftar Honours List di fakultas teknik NUS. Juru bicara NUS mengatakan Long sudah dipecat dari kampus per Februari 2019 setelah dilakukan sebuah investigasi internal.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

15 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

3 hari lalu

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya