Satu Keluarga di Belanda Sembunyi 9 Tahun Menunggu Kiamat

Kamis, 17 Oktober 2019 09:00 WIB

Ayah dan lima anaknya di Belanda tinggal di ruang bawah tanah rumah mereka selama sembilan tahun mengikuti aliran kepercayaan mereka. Sumber: Yahoo News UK

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Belanda menemukan lima orang kakak beradik dan seorang lelaki, yang diyakini sebagai ayah mereka, bersembunyi di sebuah ruang rahasia di kawasan pertanian terpencil di dekat Runerworld, Belanda. Kasus ini langsung menyedot perhatian luas karena mereka sudah berada di ruang rahasia itu selama sembilan tahun.

Saat ditemukan, ayah dari anak-anak itu dalam kondisi sakit. Mereka persisnya ditemukan di sebuah desa di provinsi utara Drenth, pada Selasa 15 Oktober 2019. Penggerebekan dilakukan usai aparat kepolisian menerima petunjuk.

Kelima kakak - beradik sedarah itu diperkirakan berusia 18 sampai 25 tahun. Mereka saat ini sedang dalam perawatan medis.

Menurut polisi yang menemukan, mereka tidak tinggal di ruang bawah tanah melainkan sebuah ruang kecil di dalam rumah yang bisa dikunci. Tidak ada penjelasan yang jelas apakah mereka benar-benar tinggal di sana atas keinginan sendiri, namun polisi menduga mereka telah menyembunyikan diri dalam ruangan itu selama sembilan tahun.

“Mereka mengatakan mereka adalah keluarga. Ayah dan lima anaknya”, kata polisi.

Advertising
Advertising

Televisi lokal mewartakan keluarga itu kemungkinan penganut aliran kepercayaan apokaliptik “akhir zaman” yang menunggu hari kiamat. Kepolisian tidak menkonfirmasi kebenaran berita itu.

Wali Kota Drenth, Roger de Groot, sebelumnya juga mengatakan seorang laki-laki, 58 tahun, yang bukan ayah biologis kelima anak-anak tersebut telah ditangkap. Tidak dijelaskan apa peran laki-laki tersebut.

Ibu dari kelima kakak - beradik ini diketahui telah meninggal sebelum mereka pindah ke sebuah kawasan pertanian di Belanda. Lima anak dan satu ayah mereka, tidak ada satupun yang terdaftar sebagai penduduk kota Drenth.

Kasus ini terbongkar ketika anak yang sudah berusia 25 tahun, melarikan diri dan mencari bantuan di sebuah kafe terdekat. Pemilik kafe, Chris Westerbeek, dalam wawancara dengan media mengatakan salah satu anggota keluarga dengan rambut panjang dan terlihat berantakan datang dan dengan bingung mengatakan dia tidak pernah keluar selama sembilan tahun.

“Anda bisa melihat dia sama sekalian tidak tahu di mana dia atau apa yang dia lakukan. Dia bilang dia melarikan diri dan sangat membutuhkan bantuan,” kata Westerbeek.

Mereka tinggal dalam kamar darurat dalam lahan pertanian dan bertahan hidup dengan mengkonsumsi sayuran dan hewan yang diperoleh dari taman terpencil dekat tempat mereka tinggal.

"Saya mengerti ada banyak pertanyaan. Kami pun begitu. Saat ini polisi sedang menyelidiki setiap kemungkinan yang bisa terjadi,” kata De Groot yang menyelidiki motif keluarga itu menunggu hari kiamat.

KANIA SUKU - Reuters.com

Berita terkait

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

2 jam lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

3 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

4 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

5 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

9 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

12 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya