Kekhawatiran Gelombang Arab Spring II, Irak dan Mesir Memanas

Rabu, 9 Oktober 2019 13:05 WIB

Seorang demonstran memegang bendera Irak sebagai protes atas pengangguran, korupsi dan layanan publik yang buruk, di Baghdad, Irak 2 Oktober 2019. REUTERS/Khalid al-Mousily

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang unjuk rasa di Kairo, Mesir dan ketegangan di Irak yang terjadi hampir bersamaan telah menimbulkan kekhawatiran akan gelombang Arab Spring II.

Di Mesir, masyarakat anti-pemerintah menuntut Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi agar mengundurkan diri setelah muncul tudingan korupsi. Sedangkan di Irak, masyarakat menuntut agar pemerintah melakukan reformasi ekonomi untuk mengatasi kemiskinan yang berkembang saat ini.

Di Irak, gelombang unjuk rasa telah berlangsung selama delapan hari. Masyarakat Irak yang turun ke jalan meneriakkan agar politikus yang melakukan tindak korupsi angkat kaki.

Aksi protes ini telah menyebabkan 110 orang tewas dan enam ribu orang luka-luka saat terjadi bentrok dengan pasukan keamanan, khususnya protes di kota Baghdad. Pada Selasa, 8 Oktober 2019, Irak akhirnya menerbitkan paket kedua reformasi sosial.

Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi akhirnya mengeluarkan 13 poin rencana yang akan menggelontorkan subsidi dan menyediakan perumahan untuk kaum miskin serta inisiatif berupa pelatihan dan pendidikan yang ditujukan untuk kaum muda yang mengganggur.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Mahdi mengunggah agenda reformasinya di media sosial, meskipun sebagian besar masyarakat Irak tak bisa menikmati internet dan media sosial dalam beberapa hari.

Ketika para politikus mencari cara untuk mengakhiri pemberontakan, gelombang unjuk rasa kembali terjadi pada Senin malam, 7 Oktober 2019 di distrik Sadr City, Baghdad. Aksi itu menewaskan satu dari pasukan keamanan.

Melansir Reuters, sumber di kepolisian mengatakan pasukan keamanan Irak pada Selasa malam mulai melakukan penangkapan terhadap para demonstran di bagian timur dan barat laut Baghdad. Untuk memudahkan identifikasi dan penangkapan polisi membawa foto-foto terbaru dari para pengunjuk rasa.

Komisi tinggi semi-resmi Irak untuk HAM mengatakan sekitar 500 orang telah dibebaskan dari total 800 orang yang telah ditahan minggu lalu.

Sekelompok orang melakukan aksi unjuk rasa menuntut agar Presiden Sisi mengundurkan diri. Sumber: Amr Abdallah Dalsh/Reuters/aljazeera.com

Ketegangan serupa juga terjadi di Mesir dimana masyarakat Mesir secara serentak turun ke jalanan. Mereka meluapkan kemarahan setelah muncul dugaan, bukan hanya Presiden Mesir el-Sisi, namun juga lingkaran dalamnya melakukan korupsi. Tindak kejahatan korupsi dilakukan di tengah kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Mesir.

Pengunjuk rasa di Mesir ditangkapi oleh aparat berwenang. Total lebih dari tiga ribu demonstran ditangkap sejak meletusnya unjuk rasa pertama pada 20 September 2019. Beberapa demonstran mengaku ponsel mereka disita, bahkan dipaksa menghapus media sosial mereka.

Berita terkait

Serba-serbi Timnas Indonesia Menjelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

18 jam lalu

Serba-serbi Timnas Indonesia Menjelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia saat ini bersiap menghadapi Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Selengkapnya

500 Demonstran Unjuk Rasa Damai di Peru Mendesak Undang-undang yang Mengatur LGBT Dihapus

22 jam lalu

500 Demonstran Unjuk Rasa Damai di Peru Mendesak Undang-undang yang Mengatur LGBT Dihapus

Demonstran menuntut penghapusan undang-undang baru yang menggambarkan transgender dan jenis LGBT lainnya masuk kategori sebuah penyakit mental

Baca Selengkapnya

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

2 hari lalu

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

Kemenag buka pendaftaran uji kompetensi masuk Universitas Al Azhar Mesir pada 14-24 Mei 2024, cek syaratnya.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

2 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

Polisi kembali mengambil alih gedung kampus Universitas California Irvine dari para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

3 hari lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

3 hari lalu

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut fakta-fakta World Cup 2026.

Baca Selengkapnya

Israel dan Mesir Saling Tuduh Perkara Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

4 hari lalu

Israel dan Mesir Saling Tuduh Perkara Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel dan Mesir saling menyalahkan atas penutupan penyeberangan Rafah, yang menjadi titik penting masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

5 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

6 hari lalu

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

Mesir mengikuti langkah Afrika Selatan yang akan melaporkan Israel ke ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza

Baca Selengkapnya