Drone Sharp Sword Cina Tidak Terdeteksi Sistem Radar

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 6 Oktober 2019 17:01 WIB

Drone Sharp Sword buatan militer Cina memiliki bentuk seperti sayap terbang dan berkemampuan siluman sehingga tidak terdeteksi radar pertahanan. Reuters

TEMPO.CO, Beijing – Militer Cina dikabarkan mengembangkan teknologi senjata baru berupa drone siluman, yang mampu menyerang musuh secara akurat tanpa terdeteksi.

Drone bernama GJ-11 Sharp Sword ini memiliki kemampuan yang bisa menimbulkan masalah bagi militer Barat seperti Australia dan Amerika.

Selain itu, militer Cina juga memiliki teknologi rudal antar-benua dengan hulu ledak nuklir dan pesawat jet yang mampu mengisi bahan bakar di udara.

“Ini adalah jenis drone berbentuk sayap yang membuatnya memiliki kemampuan siluman dan menghindari deteksi sistem pertahanan udara,” begitu dilansir News pada Ahad, 6 Oktober 2019.

Drone ini bersaing dengan Predator milik AS, yang telah bertempur di sejumlah peperangan sejak 1995.

Advertising
Advertising

Drone buatan militer Cina ini telah muncul sejak 2013. Namun, model terbaru menunjukkan drone itu memiliki desain exhaust tersembunyi sehingga semakin sulit terdeteksi radar.

Kelebihan drone Sharp Sword ini adalah mampu terbang selama berhari-hari di wilayah udara musuh tanpa terdeteksi.

Ini merupakan kemajuan besar bagi pengembangan teknologi militer Cina, yang sebelumnya mengandalkan teknologi senjata lama buatan Uni Sovyet.

Saat ini, Cina merupakan negara dengan bujet militer terbesar di bawah AS. Militernya diperkirakan akan terus mengembangkan berbagai teknologi senjata terbaru untuk bersiap menghadapi konflik di masa depan.

Meski memiliki berbagai teknologi senjata baru, Presiden Cina, Xi Jinping, mengatakan negaranya mendukung perdamaian dunia.

“Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan bangsa Cina untuk maju ke depan,” kata dia.

Pengamat dari Lowy Institute, Sam Roggeveen, mengatakan drone Sharp Sword yang ditampilkan militer Cina pada parade Hari Nasional 1 Oktober 2019 kemarin merupakan model.

“Program kapal induk Cina diarahkan kepada negara-negara tetangganya. Mereka ingin memiliki kekuatan angkatan laut yang mampu mendominasi Kawasan Asia Pasifik saat peran AS menurun,” kata Roggeveen.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

3 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

4 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya