Analis Sebut Cina Tidak Bakal Investigasi Joe Biden untuk Trump
Sabtu, 5 Oktober 2019 12:01 WIB
TEMPO.CO, Washington – Analis menilai pemerintah Cina tidak akan mendapatkan manfaat jika memenuhi permintaan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menginvestigasi bekas Wakil Presiden, Joe Biden dan putranya.
Ini terkait tudingan Trump bahwa Biden dan putranya Hunter Biden melakukan korupsi dalam bisnis di Cina seperti di Ukraina.
“Beijing tidak ingin terlibat atau terlihat terlibat dalam pemilu Presiden AS,” kata Jeffrey Bader, yang merupakan bekas asisten khusus pada masa Presiden Barack Obama untuk urusan keamanan dan isu Asia seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 6 Oktober 2019.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, mengatakan negaranya tidak akan mengintervensi urusan negara lain saat menghadiri Sidang Umum PBB di New York pada September lalu.
“Cina tidak akan pernah mengintervensi urusan internal Amerika Serikat. Dan kami percaya rakyat AS mampu menyelesaikan masalah mereka sendiri,” kata dia.
Soal permintaan Trump tadi, pengamat Victor Shih dari University of California San Diego, mengatakan pejabat Cina bisa saja memberi isyarat,”Untuk meminta konsesi kebijakan yang potensial jika informasi yang dimiliki cukup penting.”
Namun, Shih menambahkan,”Pemerintah Cina mungkin akan lebih baik menahan semua informasi negatif mengenai pesaing Trump agar peluang Trump untuk terpilih kembali tidak naik.”
Joe Biden merupakan salah satu calon kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat.
“Lagi pula, Trump telah mengganggu hubungan dagang AS dan Cina melebihi semua Presiden AS sejak Nixon,” kata dia.
Hunter pernah melakukan perjalanan ke Cina bersama ayahnya yaitu Joe Biden, yang menjabat posisi wakil Presiden pada 2013.
Perjalanan ini terjadi setelah Hunter menjadi salah satu pimpinan di perusahaan investasi Cina seperti dilansir New Yorker.
Soal ini, Hunter Biden mengatakan dia tidak melakukan kesalahan apapun.
“Pejabat Cina mungkin bakal tergoda untuk membantu Trump untuk mendapatkan transaksi perdagangan yang lebih baik. Tapi saya ragu mereka akan melakukan intervensi secara langsung dalam politik AS,” kata Bonnie Glaser dari CSIS untuk isu Asia.
Saat ini, seperti dilansir Reuters, DPR AS telah memulai proses investigasi untuk pemakzulan Trump terkait kabar bahwa Trump meminta bantuan Presiden Ukraina untuk menginvestigasi Joe Biden dan putranya.
Trump sempat menahan bantuan kepada Ukraina sebelum mengajukan permintaan itu sehingga menimbulkan tudingan dari politikus Demokrat dia telah menyalahgunakan kewenangan kebijakan luar negeri untuk kepentingan politik pribadinya.