Lokasi Sidang Kasus Penembakan Masjid Tetap di Christchurch

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 4 Oktober 2019 12:01 WIB

Brenton Tarrant mengajukan permohonan tidak bersalah selama penampilan singkat melalui tautan audio visual di Pengadilan Tinggi di Christchurch pagi ini.[Mark Mitchell/New Zealand Herald]

TEMPO.CO, Christchurch -- Tersangka teroris dalam serangan ke dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Brenton Tarrant, mencabut permohonannya untuk memindahkan lokasi persidangan.

Dia sempat meminta lokasi dipindahkan dari Christchurch ke Auckland, Selandia Baru.

“Hakim Cameron Mander lalu memutuskan proses persidangan tetap digelar di Chrischurch dan dimulai pada 2 Juni 2019,” begitu dilansir News pada Kamis, 3 Oktober 2019.

Tarrant tidak hadir dalam persidangan di Pengadilan Tinggi pada Kamis pagi. Dia tampil di pengadilan lewat layar televisi, yang terhubung dengan sel tempatnya di tahan di dalam sebuah penjara maksimum di Auckland.

Tarrant, yang merupakan warga Australia, mengaku tidak bersalah dalam 51 kasus pembunuhan, 40 kasus upaya percobaan pembunuhan dan satu dakwaan terorisme. Dia menembaki jamaah masjid Al Noor dan Linwood pada Maret 2019, yang menewaskan 51 orang.

Advertising
Advertising

Sejumlah anggota keluarga dan teman korban hadir di pengadilan. Proses persidangan hanya berlangsung sekitar sepuluh menit. Media yang meliput dilarang melaporkan secara detil isi persidangan.

Namun, News melaporkan Tarrant terlihat berteriak-teriak ke arah mikrofon namun tidak terdengar di layar televisi. Ini karena petugas telah mematikan suara di televisi.

“Di luar ruang sidang, pengacara Tarrant yaitu Shane Tait menolak menjelaskan mengapa kliennya memutuskan menarik permohonan untuk memindahkan lokasi persidangan," begitu dilansir News.

Salah satu korban selamat dari penembakan massal oleh Tarrant, Mustafa Boztas, terlihat tiba di lokasi persidangan bersama seorang rekannya. Wasseim al Sati, yang juga menjadi korban penembakan bersama putrinya, ikut hadir di persidangan ini. Sejumlah anggota masyarakat yang berkumpul di luar ruang sidang mendapat penjelasan mengenai hasil persidangan kemarin.

“Banyak anggota masyarakat yang merasa senang proses persidangan tetap berlangsung di Christchurch,” kata Wasseim. “Jika tidak, maka saya terpaksa melakukan perjalanan setiap kali ada persidangan.”

Wasseim mengatakan dia merasa siap untuk mengikuti proses persidangan. “Bagus sekarang lokasi persidangan tetap di Christchurch,” kata dia.

Tindakan brutal Brenton Tarrant dipicu rasa tidak suka dengan kedatangan warga imigran ke negara yang disebutnya negara Eropa seperti Selandia Baru. Seperti dilansir Reuters, dia membuat manifesto yang diunggah di Internet sebelum menyerang jamaah dua masjid, yang sedang bersiap untuk salat Jumat. Saat awal persidangan, dia membuat simbol kelompok supremasi putih dengan tangannya sambil tersenyum.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

15 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

27 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

40 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

43 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

48 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

51 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

51 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

52 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya