Polisi Hong Kong Desak Jam Malam untuk Redam Unjuk Rasa

Kamis, 3 Oktober 2019 18:43 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong mendesak pemerintah untuk memberlakukan jam malam atau memberlakukan undang-undang darurat warisan kolonial Inggris untuk menghadapi rangkaian unjuk rasa warga Hong Kong yang menolak pemberlakuan Undang-undang Ekstradisi ke Cina.

Menurut South China Morning Post, 3 Oktober 2019, Undang-undang Darurat era kolonial tahun 1922 memberi kewenangan kepada pemimpin kota untuk membuat berbagai peraturan yang dipertimbangkan dibutuhkan untuk kepentingan publik dalam situasi darurat atau membahayakan masyarakat.

"Kami hanya lembaga penegakan hukum dengan kewenangan terbatas di bawah hukum. Dalam menghadapi serangkaian kerusuhan besar, kami tidak dapat bekerja sendiri tanpa langkah-langkah tepat dan dukungan dari petinggi," kata Lam Chi-wai, Kepala Asosiasi Polisi Junior di Hong Kong.

Chi-wai mengatakan, pemerintah Hong Kong telah gagal menjalankan tugasnya sementara polisi bertempur dalam peperangan di jalan-jalan dan memenuhi tugasnya melawan segala rintangan, termasuk serangan, intimidasi, dan kampanye kotor yang menarget pasukan.

Menurut Asosiasi polisi Hong Kong, pemberlakuan jam malam atau menyatakan beberapa kawasan terlarang untuk kegiatan unjuk rasa, serta langkah lainnya sejalan dengan UU Darurat akan sangat mendorong efektivitas kerja polisi menghadapi kerusuhan.

Advertising
Advertising

Desakan polisi terhadap pemerintah untuk menerapkan jam malam atau langkah-langkah sesuai UU Darurat 1922 dilatari peristiwa polisi menembak seorang pelajar usia 18 tahun yang mengenai dadanya. Pelajar ini dilarikan ke rumah sakit untuk mencabut peluru dari dalam dadanya.

Undang-undang Darurat ini telah memakan banyak korban ketika menghadapi kerusuhan kelompok kiri tahun 1967, membolehkan untuk melakukan sensor terhadap media, penangkapan, deportasi, dan pengawasan pelabuhan dan semua transportasi, perampasan properti, dan berwenang untuk menggrebek tempat tertentu.

Kepala pemerintahan Hong Kong, Carry Lam belum secara resmi menanggapi desakan polisi memberlakukan jam malam atau menerapkan langkah-langkah yang diatur dalam UU Darurat warisan kolonial Inggris.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya