Taiwan Mengutuk Cina

Selasa, 1 Oktober 2019 18:30 WIB

Tentara Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) berbaris dalam formasi melewati Lapangan Tiananmen saat latihan sebelum parade militer memperingati ke-70 tahun pendirian Republik Rakyat Cina, pada Hari Nasional Cina di Beijing, Cina 1 Oktober 2019.[REUTERS / Thomas Peter]

TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan pada Selasa, 1 Oktober 2019, mengutuk kediktatoran Cina. Kecaman itu disampaikan saat Negeri Tirai Bambu memperingati 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Cina atau yang dikenal dengan hari nasional Cina.

Pemerintah Taiwan dalam keterangannya mengatakan Cina merupakan sebuah ancaman bagi perdamaian dan berusaha mencari alasan agar bisa melakukan ekspansi militer. Dikatakan juga Taiwan tidak akan pernah menerima model ‘satu negara, dua sistem’, dimana model dengan otonomi sangat besar ini juga diterapkan di Hong Kong dan Macau.

“Partai Komunis Cina secara konsisten dengan satu partainya melakukan kediktatoran selama 70 tahun, sebuah konsep tata kelola yang melanggar nilai-nilai demokrasi, kebebasan dan HAM, yang menyebabkan risiko dan tantangan bagi pengembangan Cina,” tulis Dewan Hubungan Luar Negeri Taiwan, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa, 1 Oktober 2019.

DF-41, sebuah rudal balistik antarbenua Cina, muncul pertama kali di depan umum saat parade militer Hari Nasiona Cina, 1 Oktober 2019, Beijing, Cina.[Jason Lee / Reuters]

Taiwan telah menjadi wilayah demokratis selama lebih dari 30 tahun dan Cina seharusnya menggunakan momen peringatan hari nasional ini untuk merefleksikan serta mendorong demokrasi.

Advertising
Advertising

“Teriakannya tentang perjuangan untuk persatuan, peremajaan dan penyatuan hanya alasan untuk ekspansi militer, yang secara serius mengancam perdamaian regional, demokrasi dan peradaban dunia. Garis kelangsungan hidup dan perkembangan daratan cina tidak terikat pada satu orang dan satu pihak,”kata Dewan Hubungan Luar Negeri Taiwan.

Diyakinkan pula, Taiwan tidak akan diganggu oleh Cina hanya dengan menerima posisi Beijing.

Cina telah menambah tekanan pada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang dituding telah berupaya memerdekakan Taiwan dari Cina, sebuah hal yang sangat ditentang oleh Beijing. Cina juga telah memperlihatkan ekspresi kemarahan atas dukungan Taiwan pada gelombang protes anti-pemerintah di Hong Kong.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya