Firma Suami Diduga Picu Karhutla, Menteri Malaysia Enggan Mundur

Sabtu, 28 September 2019 11:30 WIB

Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim (MESTECC) Yeo Bee Yin berbicara selama Pekan Karnival Sains Negara 2019 di Shah Alam, Malaysia, 3 Agustus 2019.[Miera Zulyana/Malay Mail]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Malaysia Yeo Bee Yin enggan mundur meski didesak karena terlibat konflik kepentingan dalam kebakaran hutan di Indonesia.

Menanggapi pertanyaan media tentang perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang terkait dengan perusahaan suaminya, IOI Corporation, yang diduga sebagai salah satu perusahaan yang menyebabkan kebakaran hutan Indonesia, Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim mengatakan masalah tersebut harus ditangani oleh pemerintah Indonesia.

Dikutip dari Straits Times, 28 September 2019, Yeo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus terlebih dahulu menyelidiki masalah ini dan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap perusahaan mana pun yang dinyatakan bersalah atas pelanggaran tersebut.

"Saya berharap bahwa alih-alih mengkritik, oposisi dapat memberikan ide-ide konstruktif untuk menyelesaikan masalah serupa di masa depan. Situasi ini telah terjadi selama beberapa puluh tahun, dan kami menyambut gagasan baik dari pemerintah atau oposisi," katanya pada 24 September kemarin.

Dilaporkan bahwa empat perusahaan perkebunan di Indonesia yang memiliki hubungan dengan warga Malaysia termasuk di antara pelaku industri yang disalahkan karena menyebabkan kabut asap, karena metode pembukaan lahan dengan cara membakar.

Advertising
Advertising

Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk Sukses Karya Sawit, sebuah unit IOI Corporation, dan Sime Indo Agro, yang terkait dengan Perkebunan Sime Darby.

Kepala Pemuda Partai MCA Nicole Wong telah meminta agar Yeo mundur karena kaitannya dengan perusahaan suaminya. Yeo menikah dengan CEO IOI Properties Group Lee Yeow Seng.

Yeo Bee Yin, Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia, menikah dengan Lee Yeow Seng, putra seorang miliarder yang mengendalikan kelompok minyak kelapa sawit dan properti IOI, pada 29 Maret 2019.[Bernama/Straits Times]

Menteri Yeo juga mengatakan bahwa undang-undang baru yang akan membuat orang Malaysia yang menyebabkan polusi di luar negeri dimintai pertanggungjawaban sedang disusun.

Dia mengatakan Undang-Undang Polusi Lintas Batas akan berlaku untuk perusahaan dan individu Malaysia.

"Kami sedang mempersiapkan kebijakan dan akan membawanya ke Kabinet untuk disetujui. Setelah disetujui, rancangan akan disiapkan," katanya.

Yeo mengatakan bahwa meskipun biasanya butuh berbulan-bulan atau kadang-kadang bertahun-tahun untuk memberlakukan undang-undang baru, kementeriannya telah menghubungi Jaksa Agung untuk mendesak undang-undang diberlakukan.

Yeo juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia belum menanggapi tawaran dari Malaysia dan Singapura untuk membantu menangani krisis kabut asap.

Menteri Malaysia itu juga meyakinkan bahwa situasi kabut asap di Malaysia akan membaik pada akhir pekan.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

23 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya