Amerika Kirim Radar Canggih dan Rudal Patriot ke Arab Saudi

Jumat, 27 September 2019 14:00 WIB

Rudal Patriot Amerika Serikat. Sumber: The National Interest

TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon mengirim sekitar 200 pasukan AS, sistem baterai pertahanan udara rudal Patriot dan sejumlah radal canggih untuk Arab Saudi.

Pengiriman kecil peralatan militer adalah respons Amerika terhadap serangan kilang minyak Saudi Aramco pada 14 September yang menuding Iran di balik serangan. Iran berulangkali membantah melakukan serangan. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut serangan itu tindakan perang dan, pada satu titik, Presiden Trump mempertimbangkan pilihan serangan udara pembalasan.

"Penting untuk dicatat bahwa langkah-langkah ini merupakan demonstrasi komitmen kami terhadap mitra regional, dan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah," kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, dikutip dari New York Times, 27 September 2019.

Ketika pemerintah tidak mengesampingkan serangan militer di masa depan, pengumuman itu adalah bukti bahwa presiden Trumo tetap dalam parameter pertahanan, dan bukan serangan balasan.

Tidak jelas apakah pasukan baru akan dikerahkan dari pangkalan Amerika di Timur Tengah atau dari Amerika Serikat. Ada sekitar 500 tentara Amerika di Arab Saudi, bagian dari kontingen berkekuatan 2.000 orang yang dikirim ke wilayah itu setelah serangkaian serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak di Teluk Oman dan penembakan drone Amerika di Selat Hormuz. Jatuhnya drone hampir berujung pada serangan udara Amerika terhadap Iran, tetapi Trump membatalkannya pada menit terakhir.

Advertising
Advertising

Pengerahan baru itu mencakup satu baterai rudal Patriot, sistem rudal darat-ke-udara dari Perang Dingin yang saat ini juga digunakan oleh militer Saudi. Peralatan lainnya termasuk empat radar Sentinel canggih yang dapat melacak drone dan rudal jelajah. Pada hari Kamis, Lockheed Martin, produsen Sentinel, memenangkan kontrak senilai UA$ 281 juta atau Rp 4 triliun untuk memasok 18 radar kepada Angkatan Darat.

Dalam pernyataan itu, Hoffman mengatakan pengerahan ke Arab Saudi akan menambah pertahanan udara dan rudal kerajaan atas infrastruktur militer dan sipil yang kritis. Pentagon juga berharap bahwa beberapa negara Eropa seperti Inggris, Prancis dan Jerman, akan memberikan kontribusi kekuatan kepada kerajaan untuk lebih menghalangi Iran. Ketiga negara menyalahkan Iran atas serangan-serangan itu dalam pernyataan bersama Senin.

Sementara dilaporkan Al Jazeera, Presiden Iran Hassan Rouhani menantang negara-negara yang menuduh Iran melakukan serangan bulan ini pada fasilitas minyak Arab Saudi untuk memberikan bukti.

"Mereka yang membuat tuduhan harus memberikan bukti yang diperlukan. Apa bukti kalian?" katanya kepada wartawan di New York, sehari setelah berpidato di Majelis Umum PBB.

Dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan pihaknya juga mengeluarkan status siaga, yang berarti mereka dapat dimobilisasi lebih cepat dalam krisis. Ini termasuk dua baterai rudal Patriot tambahan dan sistem Terminal High Altitude Area Defense, atau THAAD.

Menteri Pertahanan AS, Mark T. Esper, juga telah menempatkan dua baterai Patriot tambahan, dan sistem rudal darat-ke-udara yang lebih canggih, dalam keadaan siaga jika diperlukan untuk pertahanan tambahan di Arab Saudi.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

17 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

5 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

5 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

6 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya