Erdogan Samakan Penjajahan Israel di Gaza dengan Holocaust

Kamis, 26 September 2019 07:00 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat sebuah peta ketika ia berbicara pada Majelis Umum PBB ke-74 di markas AS di New York City, New York, AS, 24 September 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membandingkan tindakan Israel di Gaza serupa dengan yang dilakukan Nazi Jerman saat Holocaust.

Berbicara di Majelis Umum PBB yang dihadiri oleh para pemimpin dunia, sambil menunjukkan peta Israel dulu dan kini, Erdogan mengatakan satu-satunya solusi untuk konflik Israel-Palestina adalah pembentukan langsung sebuah negara Palestina.

"Pembentukan segera sebuah negara Palestina merdeka dengan wilayah homogen, berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, adalah satu-satunya solusi," katanya, seperti dikutip dari Ynetnews, 25 September 2019. "Rencana perdamaian lainnya tidak akan pernah dilaksanakan."

Sebelum pidatonya, Erdogan mengatakan kepada para pemimpin Muslim AS dalam sebuah pertemuan Senin di New York, bahwa mereka harus melihat Holocaust dengan cara yang sama seperti memandang pengepungan dan pembantaian di Gaza oleh Israel.

"Ketika kita melihat genosida yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi, kita harus melihat pembantaian yang terjadi di Jalur Gaza dari sudut pandang yang sama," kata Erdogan seperti dikutip oleh kantor berita Turki Anadolu.

Advertising
Advertising

Dalam pidatonya di PBB, Erdogan berpidato dengan peta perluasan wilayah Israel selama bertahun-tahun dari tahun 1947 hingga saat ini. Dia mengungkapkan apa yang ia klaim sebagai wilayah Palestina yang menyusut karena dicaplok Israel. "Di mana perbatasan Negara Israel?" kata Erdogan, menambahkan negara Yahudi adalah salah satu negara paling rasis di dunia.

Para pemimpin Israel pada Selasa mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang menyamakan kebijakan Gaza negara Yahudi dengan perlakuan Nazi terhadap orang-orang Yahudi selama pertemuan di sela-sela Majelis Umum PBB.

Menanggapi pidato Erdogan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduhnya berbohong.

"Seseorang yang tidak berhenti berbohong, yang membantai suku Kurdi, yang menyangkal pembantaian orang-orang Armenia, seharusnya tidak berkhotbah ke Israel," katanya.

"Berhenti berbohong Erdogan," kata Netanyahu dikutip dari Times of Israel.

Menteri Luar Negeri Israel Katz menuduh Erdogan anti-Semit dalam pernyataan serupa, yang menurut kementerian mengacu pada perbandingan Holocaust.

"Anda seharusnya malu, Erdogan," kata Katz. "Tidak ada cara lain untuk menafsirkan kata-kata Erdogan yang kasar dan keji - itu anti-Semit, jelas. Ini adalah bukti bahwa tanggung jawab #HolocaustRemembrance lebih relevan sekarang daripada sebelumnya," twit Katz.

Israel dan Turki secara resmi mengakhiri keretakan diplomatik selama enam tahun pada 2016 ketika 10 aktivis Turki terbunuh dalam konfrontasi dengan pasukan komando angkatan laut Israel di atas kapal Mavi Marmara yang bertujuan untuk menembus blokade laut Israel di Jalur Gaza.

Erdogan adalah pembela gigih perjuangan Palestina dan kritikus sengit terhadap Israel, di mana dia dan Netanyahu sering mengejek satu sama lain. Pada April, Erdogan menyebut pemimpin Israel sebagai tiran setelah Netanyahu memanggilnya diktator dan badut.

Berita terkait

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

5 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

7 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

8 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

9 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

10 jam lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

10 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

12 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya