Presiden Israel Rivlin Minta Gantz dan Netanyahu Bersatu

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 23 September 2019 12:01 WIB

Benny Gantz dan Benjamin Netanyahu.[Times of Israel]

TEMPO.CO, Yerusalem – Partai Joint List, yang berbasis komunitas Arab di Israel, mendukung blok tengah-kiri yang dipimpin Benny Gantz, yang merupakan rival dari PM Benjamin Netanyahu dalam pemilu yang baru selesai pada pekan lalu.

Netanyahu membentuk aliansi sayap kanan untuk pemerintahan baru setelah sempat mengajak Gantz bergabung membentuk koalisi bersama.

“Sikap politik Partai Joint List ini bisa membuat Presiden Israel Reuven Rivlin meminta Gantz membentuk koalisi pemerintahan,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 22 September 2019.

Partai Daftar Gabungan atau Joint List Party biasanya menahan dukungan politik kepada kandidat manapun yang memenangkan pemilu Israel.

Rivlin memulai konsultasi dengan para pimpinan partai untuk mendorong mereka segera membentuk pemerintahan. Dia menyarankan Gantz dan Netanyahu bersatu membentuk koalisi bersama karena keduanya tidak mendapatkan kursi mayoritas di parlemen.

Advertising
Advertising

Partai Likud, yang merupakan partai sayap kanan, gagal mengamankan kursi mayoritas dari total 120 kursi di DPR Israel.

Sedangkan partai tengah yaitu Partai Biru dan Putih dipimpin oleh bekas panglima Israel dan sedikit memimpin suara.

Hasil penghitungan suara menunjukkan Joint List Party mendapat 13 kursi di parlemen, yang membuatnya partai ketiga terbesar.

Reuters melansir ini akan menjadi saluaran suara warga Arab yang kerap mengeluhkan diskriminasi di masyarakat Israel. Partai ini juga menjadi platform besar bagi warga Arab, yang berbeda dengan mayoritas warga Yahudi dalam berbagai isu politik.

“Kami ingin mengakhiri era Netanyahu. Jadi kami merekomendasikan Benny Gantz menjadi orang yang membentuk pemerintahan,” kata Ayman Odeh, yang menjadi ketua Partai Daftar Gabungan, kepada Rivin pada Ahad sebagai bagian dari proses konsultasi.

Dukungan partai Arab ini membuat Gantz mendapat 57 kursi di parlemen dibandingkan dengan blok Netanyahu 55 kursi.

Netanyahu mengecam dukungan partai Arab ini kepada Gantz. Menurut dia, dukungan itu berarti,”Sebuah pemerintahan minoritas yang mengandalkan dukungan kepada orang-orang yang menolak Israel sebagai negara Yahudi demokrasi atau sebuah pemerintahan nasional.”

Soal ini, Gantz telah menolak ajakan Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan bersatu. Hasil pemilu menunjukkan Partai Biru dan Putih mendapat 33 kursi. Partai Likud mendapat 31 kursi atau turun tiga kursi.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

8 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

9 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

10 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

11 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

13 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

13 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

14 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya