Tiga Fakta Soal Dinding Lennon di Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 22 September 2019 12:12 WIB

Salah satu sudut Dinding Lennon atau Lennon Wall di Hong Kong. Reuters

TEMPO.CO, Hong Kong – Warga Hong Kong berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut legislasi ekstradisi, yang mulai dibahas di Dewan Konsultatif pada Juni 2019.

Mereka turun ke jalan dalam jumlah besar mencapai ratusan ribu hingga jutaan orang sambil memprotes tindakan pemerintah memaksakan pengesahan legislasi itu.

Selain berunjuk rasa, yang kerap berakhir dengan bentrok fisik antara demonstran dan polisi, sejumlah pengunjuk rasa mulai menempelkan pesan berisi aspirasi mereka di sejumlah dinding. Lokasi ini kemudian dijuluki sebagai "Lennon Wall" atau Dinding Lennon.

Berikut tiga hal mengenai Dinding Lennon ini:

  1. Muncul Sejak Occupy 2014

Pesan ini pertama kali muncul dalam bentuk Post-it note di sekitar gedung legislasi Admiralty Hong Kong pada saat demonstrasi 2014. Pesan yang ditempelkan warga berisi protes mengenai cara pemilihan pemimpin Hong Kong, yang diduga lebih mengakomodir kepentingan politik Cina.

Nama Lennon Wall ini mengacu pada dinding John Lennon Wall di Prague, Republik Ceko, pada 1980an. Tembok itu berisi berbagai lirik dan grafiti yang terinspirasi lagu-lagu kelompok musik populer asal Inggris Beatlles.

Advertising
Advertising

  1. Razia Polisi

Polisi Hong Kong pernah menggelar razia menyisir pesan-pesan yang berisi nama, alamant dan nomor polisi Hong Kong, yang dipasang warga di sana sebagai bentuk protes pasca bentrok demonstran dan polisi dalam demonstrasi menolak legislasi ekstradisi.

Pada Juli 2019, misalnya, sekitar 200 petugas polisi dikerahkan mencopoti pesan Post-it note yang berisi informasi mengenai polisi dan keluarganya.

“Kami tidak ingin mencopoti semua pesan hanya yang berisi nomor telepon dan alamat polisi,” kata seorang petugas seperti dilansir SCMP pada 10 Juli 2019.

  1. Berbagai Lokasi

Pesan ini kemudian berkembang pada Juni 2019 hingga saat ini sehingga terpasang di berbagai lokasi di Hong Kong, tidak hanya di sisi gedung Admiralty. Pesan dengan berbagai warna kertas Post-it note itu terlihat ditempel warga di dinding di jalan bawah tanah jalur kereta api. Lokasi favorit lainnya adalah dinding di stasiun kereta api hingga stasiun bus.

Warga juga menempelkan berbagai pesan di dinding jembatan penyeberangan, yang ramai dilewati publik.

Salah satu pesan yang paling banyak ditulis adalah tuntutan agar Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengundurkan diri.

Untuk melindungi agar pesan-pesan ini tidak dicopoti orang tidak bertanggung jawab, warga memasang lapisan plastik penutup.

“Kami sangat frustrasi. Pemerintah yang berkuasa harusnya turun jika ada dua juta orang turun ke jalan memprotes seperti di tempat lain,” kata Samuel Chu, seorang relawan yang menjaga Dinding Lennon di Hong Kong seperti dilansir SCMP.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

4 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

4 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

5 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

6 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

8 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

9 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya