145 Tokoh Bisnis Minta Senat Amerika Dukung UU Kontrol Senjata

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 September 2019 07:01 WIB

Teroris penembakan El Paso Patrick W. Crusius terekam CCTV saat kejadian.[The Independent]

TEMPO.CO, New York – Sebanyak 145 pemimpin bisnis menandatangani surat meminta pemerintah Amerika Serikat bertindak mengatasi kekerasan bersenjata api atau gun violence.

Permintaan ini muncul menanggapi sejumlah aksi penembakan massal yang terjadi di AS. Ini merupakan bentuk pernyataan terkuat dari para pemimpin bisnis terhadap menyebarnya tindak kekerasan bersenjata api.

“Para pemimpin bisnis meminta anggota Kongres untuk mendukung penerapan undang-undang kontrol senjata yang masuk akal, yang telah disahkan DPR. Dan tidak melakukan tindakan apapun terhadap krisis kekerasan senjata api di AS tidak bisa diterima,” begitu salah satu poin dalam surat bersama yang dikirimkan kepada Senat AS seperti dilansir CNN pada Kamis, 12 September 2019.

Surat ini pertama kali diterbitkan oleh New York Times. Para chief executive officer atau CEO mendesak para senator untuk untuk mengesahkan undang-undang itu, yang mensyaratkan pengecekan latar belakang pembeli senjata.

Aturan baru juga menyatakan siapapun yang melihat ada tanda-tanda mencurigakan agar meminta perintah pengadilan mengintervensi dan mencegah seseorang secara temporer yang sedang dalam krisis dari mengakses senjata.

Advertising
Advertising

Ini merupakan kebijakan yang didukung Presiden AS, Donald Trump, meskipun kebijakannya mengenai kontrol senjata masih belum jelas.

Para CEO menyatakan proposal yang tercantum dalam surat mereka bersifat partisan dan mendapat dukungan publik AS.

Para CEO ini seperti CEO Airbnb Brian Chesky, dua pendiri Lyft Logan Green dan John Zimmer, CEO Uber, Dara Khosrowshahi, CEO Twitter Jack Dorsey, CEO Levi Strauss Chip Bergh, dan pendiri Thrive Global Arianna Huffington.

Saudara lelaki Jare Kushner, yang merupakan menantu Trump, Joshua Kushner juga ikut meneken surat ini. Salah satu komisaris Bain Capital Steve Pagliuca juga ikut meneken. Kasus penembakan massal kerap terjadi di AS dan menjadi sorotan berbagai kalangan termasuk pebisnis.

Namun, sejumlah CEO yang juga dikenal vokal soal ini tidak ikut meneken seperti CEO Apple, Google, Facebook, dan beberapa bank. CEO Walmart Doug McMillon tidak meneken meskipun telah mengurangi penjualan senjata dan amunisi di gerai Walmart.

Seruan kontrol senjata yang lebih ketat muncul setelah kasus penembakan di gerai Walmart di El Paso, Texas, yang menewaskan 22 orang dan melukai 24 orang.

Penembakan ini diikuti kasus penembakan berikutnya beberapa jam kemudia di Dayton, Ohio, yang menewaskan sembilan orang di sebuah distrik hiburan malam.

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

4 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

5 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

7 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

8 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

8 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya