Pengadilan Selandia Baru Atur Persidangan Tarrant Usai Ramadan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 12 September 2019 19:01 WIB

Pelaku serangan teror di Selandia Baru, Brenton Harrison Tarrant, 28 tahun, menggunakan senapan semiotomatis untuk menembaki jamaah dua masjid di Kota Christchurch pada Jumat, 15 Maret 2019. 50 orang tewan dan 48 orang terluka. Heavy

TEMPO.CO, Sydney – Pengadilan terdakwa pelaku penembakan massal terhadap jamaah di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, sempat ditunda karena memasuki bulan Ramadan.

Brenton Tarrant, 29 tahun, merupakan terdakwa tunggal untuk aksi teror terhadap warga yang sedang beribadah di dua masjid di Kota Christchurch pada 15 Maret 2019.

Pelaku menyiarkan tindakan brutalnya itu lewat siaran langsung di akun Facebook.

Tarrant mengaku tidak bersalah saat persidangan dimulai. Jaksa menuntutnya dengan 92 tunttutan terhadap Tarrant termasuk melakukan tindakan pembunuhan dan terorisme.

“Sejumlah saksi dari kasus ini yang akan dimintai keterangan beragama Islam,” kata Cameron Mander, hakim pengadilan tinggi di Selandia Baru, dalam pernyataan di pengadilan seperti dilansir Reuters pada Kamis, 12 September 2019.

Advertising
Advertising

Ini terkait dengan penjadwalan persidangan, yang awalnya direncanakan akan dimulai pada 4 Mei 2020. Namun, jaksa mengatakan jadwal itu akan menimbulkan kesulitan karena bertepatan dengan bulan Ramadan, yang terjadi satu bulan penuh pada Mei tahun depan.

Tim pengacara Tarrant setuju penundaan itu dan pengadilan akan dimulai pada 2 Juni 2020.

Keputusan pengadilan ini sekaligus sebagai respon atas kritik dari komunitas Muslim mengenai pelaksanaan persidangan pada tahun depan, yang sempat dijadwalkan bersamaan dengan masa bulan Ramadan.

Jaksa mengatakan pelaksanaan pengadilan ini akan berlangsung selama sekitar enam pekan. Namun, tim pembela mengatakan itu bisa berlangsugn lebih lama.

Seperti dilansir Stuff, Tarrant, yang berkewarganegaraan Australia menembaki jamaah dua masjid yaitu Masjid Al Noor dan Masjid Linwood Islamic Centre di Christchurch. Tindakan brutal ini menewaskan 50 orang dengan sekitar 30 orang lainnya terluka. Pelaku, yang diduga simpatisan supremasi kulit putih, mengaku membenci imigran dan menginginkan mereka keluar dari negara yang mayoritas berpenduduk Eropa.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

17 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

28 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

41 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

44 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

46 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

49 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

52 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

52 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

53 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya