Peringatan 18 Tahun Serangan Teror 9/11

Kamis, 12 September 2019 15:29 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump mengheningkan cipta pada peringatan peristiwa 9/11 atau 11 September, di Pentagon, AS, 11 September 2017. Donald Trump mempimpin peringatan untuk mengenang peristiwa pembajak menabrakkan pesawat komersial ke gedung World Trade Center di New York pada 11 September 2001. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengikuti momen mengheningkan cipta di Washington untuk memperingati 18 tahun serangan teror 9/11 atau 11 September 2001, yang menewaskan hampir 3 ribu orang, baik laki-laki, perempuan dan anak-anak. Peringatan ini telah menjadi momen tahunan sebagai bentuk penghormatan bagi para korban.

Serangan teror 11 September 2001 atau yang lebih dikenal dengan sebutan 9/11 adalah teror yang dilakukan sekitar 19 laki-laki yang diduga terkait dengan organisasi teroris Al-Qaeda. Mereka membajak empat pesawat komersial.


Dua dari pesawat yang dibajak itu, menabrak menara Utara dan menara Selatan gedung World Trade Center (WTC) di kota New York. Dua pesawat lainnya ditabrakkan ke Pentagon di Washington DC, Amerika Serikat.

Satu pesawat United Flight 93 jatuh di Pennsylvania setelah para penumpang mengetahui nasib tiga pesawat lain yang juga dibajak. Para penumpang berusaha untuk menguasai pesawat dari para pembajak.

Untuk mengenang peristiwa ini, di kota New York dibangun monumen 9/11 Memorial dan sebuah Museum. Di dua area kolam pemantul, ditulis nama-nama mereka yang menjadi korban tewas dalam serangan 9/11.

Advertising
Advertising

Di Washington, anggota Kongres Amerika Serikat berdiri bersama di tangga gedung AS mengikuti momen mengheningkan cipta memperingati 9/11. Anggota parlemen itu juga ikut menyanyikan lagu-lagu nasionalisme.

Serangan teror 9/11 berdampak pada mereka yang selamat dari serangan maut ini. Pada awal 2019, seorang komedian Jon Stewart muncul di parlemen Amerika Serikat menyoroti kurangnya dana kompensasi bagi korban serangan teror 9/11.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, ada lebih dari 13.000 orang yang berada di bawah Program Kesehatan korban teror World Trade Center yang didiagnosis menderita kanker terkait serangan itu.

Tanggal 9 September atau 9/11 juga dikenal sebagai hari pelayanan. Masyarakat Amerika Serikat di berbagai penjuru turun menjadi sukarelawan di bank-bank makanan, sekolah, proyek pembangunan rumah, pembersihan taman dan acara komunitas lainnya.

LATIMES - EURONEWS.COM - MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

1 jam lalu

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

Dari menjelajahi keindahan alam di Central Park, hingga museum Fable & Lark: Storied Adventure, daerah sekitar Metropolitan Museum of Art New York.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

4 jam lalu

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

Hotel The Mark di New York, Amerika Serikat menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap penyelenggaraan Met Gala

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

1 hari lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

6 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

6 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya