TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, diduga telah mengurung sepupunya Rami Makhlouf dan menyita aset-asetnya untuk membayar pinjaman perang kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dikutip dari mirror.co.uk, Minggu, 1 September 2019, Presiden Assad dan Rami Makhlouf adalah kelompok orang paling kaya di Suriah. Keduanya dilaporkan sedang cekcok terkait bagaimana membayar pinjaman dari Rusia.

Utang menggunung selama perang sipil Suriah berkecamuk, dimana Rusia secara konsisten menjadi sekutu Suriah. Presiden Assad dalam sejumlah laporan disebut menahan sepupunya itu dan menyita aset-asetnya agar bisa melakukan pembayaran ke Rusia.

Rami Makhlouf, sepupu Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang juga salah satu orang terkaya di Suriah. Sumber: projects.icij.org

Rami Makhlouf memiliki banyak bisnis di Suriah. Dia membangun kerajaan bisnisnya hingga Assad memegang kekuasaan di Suriah.

Putra Rami Makhlouf, Mohammad Makhlouf, 22 tahun, dikenal suka memamerkan gaya hidup mewahnya di Instagram. Dia sering mengunggah foto di depan mobil-mobil mewah, kapal pesiar dan bentuk tubuhnya yang indah. Terdapat salah satu foto yang memperlihatkannya sedang berjemur di sebuah vila besar di Dubai.

Sedangkan beberapa koleksi mobilnya yang pernah diunggah seperti Maseratis, Lamborghinis dan Rolls Royces. Media Sun Online mewartakan Presiden Assad dipaksa oleh Presiden Putin untuk mengambil sikap setelah Putin menagihnya untuk membayar pinjaman sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun.

Times dalam laporannya menyebut aset-aset Rami Makhlouf sudah disita oleh pemerintah Suriah lewat sebuah kampanye anti-korupsi. Sejumlah laporan mengklaim Rami Makhlouf sudah berstatus tahanan rumah bersama saudara-saudara kandung dan ayahnya.