Boris Johnson Menantang Oposisi Inggris yang Menentang Brexit

Kamis, 29 Agustus 2019 20:38 WIB

Boris Johnson disambut di 10 Downing Street oleh staf. Hanya beberapa jam setelah tiba di Downing Street, Perdana Menteri Konservatif yang baru mulai merombak pejabat pemerintah senior, dengan mengubah semua menteri utama yang sebagian besar adalah pendukung Brexit. [Stefan Rousseau / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Kamis, 29 Agustus 2019, menantang kubu oposisi di parlemen yang tidak mendukung Brexit untuk melumpuhkan pemerintahan atau menantang undang-undang jika mereka ingin menggagalkan rencana Inggris keluar dari Uni Eropa.

Sebelumnya pada Rabu kemarin, 28 Agustus 2019, Johnson meluapkan kemarahannya pada kubu oposisi soal no-deal Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan dengan memberlakukan reses parlemen hampir satu bulan.

Menanggapi ucapan Johnson itu, Juru bicara majelis rendah Inggris, John Bercow, mengatakan hal itu merupakan kemarahan konstitusional karena membatasi berdegupnya jantung demokrasi Inggris yang telah berusia 800 tahun. Konstitusi Inggris bertugas mendebat aturan dan keputusan penting dan membentuk sejarah Inggris.

Namun Jacob Rees-Mogg, anggota parlemen Inggris pendukung Brexit mengatakan apa yang dilakukan Perdana Menteri Johnson adalah menantang oposisi untuk menghadapi yang terburuk.

Advertising
Advertising

“Orang-orang ini (oposisi) yang meratap dan mengertakkan gigi tahu bahwa ada dua cara untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Pertama, mengubah pemerintah dan kedua mengubah hukum. Jika mereka melakukan salah satu dari itu maka akan berpengaruh. Jika mereka tidak memiliki keberanian atau keberanian untuk melakukan salah satu dari itu maka kita akan pergi meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober sesuai dengan hasil referendum," kata Rees-Mogg, seperti dikutip dari reuters.com, Kamis, 29 Agustus 2019.

Perdana Menteri Johnson berencana memperpanjang masa reses parlemen Inggris lebih dari biasanya, dimana hal ini didukung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Namun rencana itu dikritik sejumlah anggota parlemen Inggris dan media.

Lebih dari tiga tahun sejak dilaksanakannya referendum Brexit, Inggris saat ini mengarah pada krisis konstitusi dan terancam keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun yang akan jatuh tempo pada 31 Oktober 2019.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

11 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

22 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya