Carrie Lam Pertimbangkan Opsi Status Darurat Hong Kong

Kamis, 29 Agustus 2019 08:00 WIB

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 18 Juni 2019.[REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mulai mempertimbangkan opsi status darurat setelah polisi tidak mampu menertibkan demonstrasi yang melumpuhkan.

Carrie Lam membuka kemungkinan untuk memberlakukan status darurat Hong Kong untuk pertama kalinya dalam setengah abad.

Saran Lam, bagaimanapun, memicu kekhawatiran bahwa ia akan segera menerapkan status darurat yang kuat. Dua anggota kabinetnya telah memperingatkan dampaknya, sementara para pakar hukum memperingatkan status darurat bisa memberikan pukulan terhadap aturan hukum kota.

Menjelang pertemuan Dewan Eksekutif mingguannya pada Selasa pagi, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor ditanya wartawan apakah pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menerapkan status darurat, seperti yang disarankan oleh sebuah kolom di surat kabar pro pemerintah, Sing Tao Daily.

Alih-alih menolak spekulasi, Lam mengatakan, "Semua undang-undang di Hong Kong, jika mereka dapat memberikan cara hukum untuk menghentikan kekerasan dan kekacauan, pemerintah SAR (Special Administrative Region/Wilayah Otonomi Khusus) bertanggung jawab untuk melihatnya."

Advertising
Advertising

Dikutip dari South China Morning Post, 29 Agustus 2019, sumber pemerintah kemudian mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mengesampingkan opsi tersebut, tetapi menekankan bahwa itu belum dibahas secara formal.

"Yang pasti, kami tidak akan mengecualikan kemungkinan pada tahap ini karena kami tidak tahu bagaimana protes akan meningkat di masa depan," kata sumber itu. "Tapi yang bisa saya katakan adalah protes belum mencapai tingkat itu."

Para demonstran bentrok dengan polisi di Ngau Tau Kok di Hong Kong, Cina, 24 Agustus 2019. Foto diambil 24 Agustus 2019. Puluhan ribu demonstran berbaris dalam hujan lebat pada hari Minggu, berkumpul kembali di bawah payung setelah terkadang bentrokan keras sehari sebelumnya, yang mendorong polisi akan menembakkan gas air mata untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu. REUTERS / Thomas Peter

Pada kesempatan lain, Menteri Perdagangan dan Pengembangan Ekonomi Edward Yau Tang-wah juga tidak mengesampingkan opsi tersebut ketika ditanya apakah pemerintah akan menggunakan wewenang tersebut. "Kami setiap hari memikirkan cara-cara yang didasarkan pada 'satu negara, dua sistem' dan hukum Hong Kong untuk memulihkan ketertiban" katanya.

Mengenai dampak dari undang-undang tersebut terhadap perdagangan, Yau mengatakan, "Saya tidak melihat adanya dampak pada perdagangan karena jika tidak ada lingkungan yang stabil, kegiatan ekonomi apa pun akan terpengaruh."

Ordonansi Peraturan Darurat, yang terakhir digunakan selama kerusuhan kiri 1967, akan memberikan kepala eksekutif wewenang untuk "membuat peraturan apa pun yang ia anggap vital untuk kepentingan umum" jika ia menganggapnya sebagai "darurat atau bahaya publik ”.

Regulasi semacam itu, yang tidak memerlukan persetujuan legislatif, memberikan berbagai kekuasaan, termasuk penangkapan, penahanan dan deportasi, kontrol pelabuhan dan semua transportasi, perampasan properti, dan otorisasi pemasukan dan pencarian tempat serta sensor dan penindasan publikasi dan komunikasi.

Ordonansi ini juga memungkinkan kepala eksekutif Hong Kong untuk memutuskan hukuman atas pelanggaran yang diambil berdasarkan peraturan darurat, dengan hukuman maksimum penjara seumur hidup.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

5 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

17 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

18 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

20 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

22 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

30 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

34 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

35 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.

Baca Selengkapnya