Bank Kakap di Hong Kong Serukan Ketertiban, Pasang Iklan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 22 Agustus 2019 20:01 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa membuat barikade di pintu masuk stasiun MRT Yuen Long di New Territories, Hong Kong, 21 Agustus 2019. Sebulan lalu pengunjuk rasa diserang oleh anggota geng triad di stasiun Yuen Long MTR. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Tiga perusahaan bank di Hong Kong memasang iklan sehalaman penuh mendesak pemulihan ketertiban di wilayah semi-otonom yang diperintah Cina ini.

Pada saat yang sama, sejumlah perusahaan perhiasan internasional menjadwal ulang rencana pameran dagang besar setelah terjadinya unjuk rasa pro-Demokrasi besar-besaran selama beberapa pekan terakhir, yang masih terus berlangsung hingga Kamis.

Ketiga bank itu adalah HSBC, Standard Chartered dan Bank of East Asia.

“Lawan tindak kekerasan, kembalikan tatanan sosial, jaga keamanan status Hong Kong sebagai salah satu pusat industri keuangan internasional,” begitu tulis manajemen Standard Chartered dalam iklan seperti dilansir Reuters pada Kamis, 22 Agustus 2019.

Hong Kong kembali ke Cina pada 1997 setelah sempat dikuasai Inggris selama 99 tahun. Hong Kong dan Cina mengadopsi satu negara dua sistem yaitu Hong Kong berbasis demokrasi dan Cina komunisme.

Advertising
Advertising

Unjuk rasa berlangsung besar-besaran sejak Juni 2019 setelah warga menolak amandemen legislasi ekstradisi. Legislasi itu memungkinkan tersangka kriminal diekstradisi ke Cina jika dianggap melanggar hukum di sana.

Aljazeera melansir warga belakangan juga mendesak mundur Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, yang dianggap pro-Bejing dan mendukung tindak kekerasan polisi terhadap demonstran.

Warga juga mendesak Hong Kong menganut sistem demokrasi penuh agar bisa memilih sendiri kepala eksekutif yang saat ini masih merupakan penunjukan dari Beijing.

Sejumlah perusahaan perwakilan dari perusahaan intan terbesar dunia asal Mumbai, Antwerp dan Ramat Gan, juga meminta panitia Hong Kong Jewellery and Gem Fair untuk menunda pelaksanaan ajang pameran besar perhiasan, yang bakal menyambut lebih dari 54 ribu pengunjung.

Awalnya ajang pameran ini bakal digelar pada September di Asia World Exposition dan Wan Chai Convention and Exhibition Center.

Menurut surat kepada panitia Informa Markets, para perwakilan perusahaan perhiasan ini mengatakan ada sekitar 30 – 40 persen peserta pameran menyatakan akan mundur.

“Kami juga meminta kompensasi keuangan dalam bentuk diskon atau pengembalian dana untuk semua perusahaan yang berpartisipasi,” kata perwakilan perusahaan perhiasan di Hong Kong seperti dilansir Reuters.

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

3 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

16 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

17 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

17 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

18 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

19 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

19 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

20 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

20 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya