Korea Selatan Hapus Jepang dari Daftar Mitra Dagang Terpercaya

Selasa, 13 Agustus 2019 08:00 WIB

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan "kami tidak menjual produk Jepang" terlihat di supermarket di Seoul, Korea Selatan, 12 Juli 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin, Korea Selatan mengeluarkan Jepang dari daftar negara-negara yang berhak atas perlakuan istimewa dalam perdagangan bilateral, menyusul sengketa diplomatik dua negara.

Tindakan balasan Korea Selatan telah diprediksi sejak Jepang mengambil tindakan serupa terhadap Korea Selatan pada 2 Agustus lalu. Namun langkah itu memberikan Washington dengan bukti baru bahwa Korea Selatan dan Jepang tidak akan menyerah dalam waktu dekat, meskipun Presiden Trump telah mendesak mereka berdua untuk dialog.

Menurut laporan New York Times, 12 Agustus 2019. penghapusan Jepang dari "daftar putih" Korea Selatan atas 29 mitra dagang paling tepercaya akan berlaku pada bulan September, kata Sung Yun-mo, menteri perdagangan, industri, dan energi Korea Selatan.

Tidak segera jelas bagaimana pengetatan ekspor mengontrol Korea Selatan dan Jepang yang telah diperkenalkan terhadap satu sama lain akan mempengaruhi perdagangan bilateral, karena langkah-langkah tersebut tidak melarang jenis perdagangan tertentu secara langsung.

Sebaliknya, mereka hanya memberi negara-negara alat untuk memperlambat atau menghentikan pengiriman barang sensitif.

Advertising
Advertising

Dalam kebijakan perdagangannya yang baru diumumkan pada hari Senin, Korea Selatan membagi mitra dagangnya menjadi tiga kelompok, bukan dua kelompok saat ini, dan memasukkan Jepang ke kelompok kedua yang baru dibentuk, untuk negara-negara yang praktik kontrol ekspornya tidak memenuhi standar internasional.

"Kriteria baru dibuat karena Korea Selatan merasa sulit untuk bekerja sama dengan negara yang sering melanggar aturan dasar kontrol ekspor internasional atau yang sering mengoperasikannya dengan cara yang tidak pantas," kata Sung, tanpa menyebut Jepang.

Jepang adalah satu-satunya negara yang ditempatkan di kelompok kedua yang baru dibentuk ini.

Di bawah pedoman baru, perusahaan Korea Selatan mengirim barang strategis sensitif Jepang, seperti yang dapat digunakan untuk membuat senjata, harus mengisi dokumen tambahan. Proses persetujuan juga bisa memakan waktu hingga tiga kali lebih lama.

Korea Selatan tidak merinci praktik perdagangan Jepang mana yang gagal memenuhi norma internasional, tetapi para pejabatnya menuduh Tokyo melanggar prinsip-prinsip perdagangan bebas internasional bulan ini ketika Korea Selatan dihapus dari daftar putih negara-negara di bawah pembatasan perdagangan minimal. Jepang juga telah menerapkan kontrol yang lebih ketat terhadap ekspor tiga produk kimia yang banyak digunakan dalam pembuatan dua ekspor terpenting Korea Selatan, yakni semikonduktor dan komponen layar untuk televisi dan smartphone.

Selain janji pembalasan dari pemerintah Korea Selatan, anggota masyarakat Korea Selatan juga memboikot barang-barang konsumen Jepang dan perjalanan liburan ke negara pulau.

Korea Selatan dan Jepang telah sering memiliki perselisihan diplomatik dan teritorial yang berakar pada pemerintahan kolonial Jepang di Korea dari tahun 1910 sampai menyerah kepada pasukan Sekutu pada tahun 1945 pada akhir Perang Dunia II.
Tetapi hubungan bilateral semakin memburuk di bawah Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

11 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya