4 Negara Jual Senjata ke Militer Tatmadaw Myanmar, Temuan PBB

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 9 Agustus 2019 15:32 WIB

Sejumlah warga di Rakhine menggali kuburan massal yang ditemukan di sebuah desa di utara provinsi Sittwe. Foto: Office of The Tatmadaw Commander in Chief

TEMPO.CO, Jenewa - Laporan panel ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB melansir ada 15 perusahaan pembuat senjata dari 7 negara melakukan transaksi dengan perusahaan terkait militer Myanmar.

Perusahaan-perusahaan ini diketahui menjual senjata dan piranti keras atau hardware lainnya kepada militer Myanmar sejak 2016. Tatmadaw juga diketahui memiliki jaringan perusahaan atau konglomerasi yang dikelola sipil sebagai sumber pendapatan.

Saat itu, militer Myanmar mulai menyerang secara brutal etnis minoritas Muslim Rohingya, yang kemudian melarikan diri ke Bangladesh. Sekitar 730 ribu orang mengungsi setelah rumah dan desanya dibakar militer Myanmar atau disebut Tatmadaw dan milisi binaannya.

“Pendapatan yang diperoleh bisnis militer ini memperkuat otonomi Tatmadaw dari pengawasan pejabat sipil terpilih dan menyediakan dukungan finansial bagi operasi Tatmadaw dengan melakukan pelanggaran hukum HAM internasional,” kata Marzuki Darusman, salah satu anggota panel ahli PBB, yang juga pengacara HAM asal Indonesia, seperti dilansir Times of Israel pada Senin, 5 Agustus 2019.

Ada tujuh negara yang menjadi asal perusahaan yang berbisnis dengan Tatmadaw yaitu Rusia, Cina, Korea Utara, Filipina, Ukraina, Singapura dan Israel:

Advertising
Advertising

Berikut ini 4 negara yang menjalin hubungan dengan Myanmar:

  1. Israel

Perusahaan pelat merah Israel Aerospace Industries setuju menjual empat kapal patroli Super-Dvora Mk III ke angkatan laut Myanmar. Dua kapal dikirim pada April 2017.

Sebuah perusahaan swasta Israel yaitu TAR Ideal Concepts juga ikut menjual senjata. Perusahaan ini ikut melatih pasukan khusus Tatmadaw.

Perusahaan asal Israel berhenti menjual senjata ke Tatmadaw setelah keluarnya putusan Pengadilan Tinggi yang melarang pada awal 2017.

  1. Cina

Beijing dikenal sebagai pendukung rezim Myanmar baik secara politik hingga militer. Menurut taksiran dari Stockholm International Peace Research Institute atau SIPRI, Myanmar mengimpor 68 persen senjata dari Cina pada periode 2013 – 17.

Senjata ini berupa kendaraan lapis baja, rudal darat ke udara canggih, radar, dan drone militer canggih.

Myanmar juga memesan jet tempur Jf-17, yang menjadi kolaborasi Cina – Pakistan. Jet tempur ini pernah terbang pada pameran Angkatan Udara Myanmar pada 2018.

  1. Rusia

Moskow juga mendukung Myanmar di pentas internasional. Jenderal Min Aung Hlaing pernah datang mengunjungi pabrik helikopter di Rusia dan terbang menggunakan helikopter Mi 171 di atas Kota Ulan Ude di Siberia. Min juga diajak melihat Danau Baikal. Myanmar juga membeli enam jet tempur Su-30 dari Rusia.

  1. India

Mencoba mengimbangi pengaruh Cina, India meningkatkan hubungan dengan Myanmar dan tidak mengritik pelanggaran HAM Tatmadaw terhadap etnis minoritas Rohingya. India menyasar angkatan laut Myanmar dengan menawarkan peralatan dan latihan bersama.

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

7 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

9 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

10 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

12 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

15 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

17 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya