Demonstran Penuhi di Bandara Internasional Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 27 Juli 2019 09:12 WIB

Pengunjuk rasa berdemonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong pada Jumat, 26 Juli 2019. Reuters

TEMPO.CO, Hong Kong – Pengunjuk rasa di Hong Kong menggelar demonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong untuk menarik perhatian dunia internasional mengenai rencana amandemen legislasi ekstradisi yang kontroversial.

Mereka membawa berbagai plakat dan selebaran serta berkumpul di ruang kedatangan.

Para demonstran Hong Kong juga memprotes tindak kekerasan polisi yang terjadi pada beberapa unjuk rasa sebelumnya.

Mereka meneriakkan “Bebaskan Hong Kong” dan suaranya bergema di ruang kedatangan bandara.

“Dunia melihat kita selama beberapa pekan terakhir,” kata Jeremy Tam, seorang bekas pilot dan anggota parlemen yang ikut mengorganisir protes dengan menggerakkan pekerja industri penerbangan, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 26 Juli 2019.

Advertising
Advertising

Tan mengatakan,”Kami meyakini bandara merupakan cara paling langsung untuk menjelaskan kepada semua turis mengenai apa yang sedang berlangsung di Hong Kong.”

Para demonstran juga mengecam aksi kekerasan yang terjadi di distrik Yuen Long pada akhir pekan lalu. Saat itu sekelompok lelaki menggunakan masker dan berkaos putih memukuli penumpang di stasiun MRT. Mereka diduga adalah kelompok preman triad yang berasal dari Cina.

Sebagian penumpang, seperti dilansir Reuters, merupakan warga yang baru saja usai berunjuk rasa menentang pemerintah Hong Kong dan Cina, yang dianggap mendukung legislasi ekstradisi.

Polisi mengizinkan demonstrasi di bandara ini namun melarang unjuk rasa di distrik Yuen Long pada Ahad besok. Namun, panitia demonstrasi mengatakan akan tetap melanjutkan aksinya meski tidak mendapat izin polisi.

Saat unjuk rasa di bandara ini, sejumlah anggota masyarakat, turis, pilot dan kru kabin pesawat menandatangani petisi mendesak pemerintah Hong Kong memproses secara hukum para penyerang. Ada dugaan pelaku penyerangan adalah kelompok preman triad yang berasal dari Cina.

Seorang pengunjuk rasa menampilkan atraksi pengumuman kru kabin yang berisi cara berunjuk rasa anti-pemerintah Hong Kong. “Gunakan masker dan kaos hitam Anda saat menghadiri pertemuan-pertemuan ini,” begitu terlihat muncul di layar.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

18 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

21 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

22 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya