Kementerian Luar Negeri RI Percaya Pernyataan Kamboja

Jumat, 26 Juli 2019 18:00 WIB

Teuku Faizasyah, Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri. Sumber: Suci Sekar/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI percaya pada pernyataan Kamboja terkait derasnya pemberitaan dugaan Kamboja telah mencapai kesepakatan rahasia dengan Cina untuk mengizinkan militer negara itu mendirikan pangkalan angkatan laut di wilayah Kamboja.

Menurut Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, pemerintah Kamboja sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah dugaan pembangunan pangkalan Angkatan Laut Cina di wilayah negara itu dan Indonesia berpegang pada pernyataan resmi tersebut. Dalam bantahannya, Kamboja menyebut laporan media itu tidak benar.

"Pernyataan resmi itu yang kami pegang. Kalau pemerintah Kamboja harus memberikan klarifikasi, mereka akan klarifikasi lebih lanjut," kata Faizasyah, Jumat, 26 Juli 2019.

Teuku Faizasyah, Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: Suci Sekar/TEMPO

Faizasyah mengatakan pihaknya saat ini tidak mau berspekulasi terlalu jauh dan menerima pernyataan resmi Kamboja yang sudah diterbitkan itu. Namun Faizasyah tak menampik ada banyak spekulasi yang muncul atas bantuan pembangunan yang terjadi di Kamboja dari Cina.

Advertising
Advertising

Sedangkan Jose Antonio Morato Tavares, Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tidak menutup kemungkinan isu dugaan Kamboja mengizinkan militer Cina mendirikan pangkalan angkatan laut di negara itu akan diangkat dalam pertemuan tingkat tinggi para Menteri Luar Negeri ASEAN atau AMM pada 30 Juli - 2 Agustus 2019 di Bangkok, Thailand. Sebab dalam AMM tersebut digelar lebih dari 10 pertemuan dan anggota ASEAN yang hadir boleh mengangkat topik apapun.

Sebelumnya pada Senin, 22 Juli 2019, berbagai media massa mewartakan Kamboja telah menyetujui pemberian akses eksklusif kepada Cina untuk mendirikan pangkalan angkatan laut di Ream Naval Base di Teluk Thailand, sebuah wilayah yang dikelilingi oleh Malaysia, Thailand, Kamboja dan Vietnam.

Berita terkait

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

9 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

46 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

7 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya