Korea Selatan Protes Pesawat Militer Rusia dan Cina, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 23 Juli 2019 14:45 WIB

Tentara Marinir Korea Selatan mengikuti latihan reguler di Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan, Kamis, 1 November 2018. Langkah-langkah itu merupakan bagian dari perjanjian militer yang ditandatangani saat pertemuan puncak antar-Korea di Pyongyang. REUTERS/Jeon Heon-Kyun

TEMPO.CO, Seoul – Militer Korea Selatan menembakkan dua tembakan peringatan kepada sebuah pesawat militer milik Rusia yang memasuki wilayah udara pada Selasa, 23 Juli 2019.

Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 23 Juli 2019, mengatakan,”Ini pertama kalinya sebuah pesawat militer Rusia melanggar wilayah udara negara.”

Pesawat militer itu merupakan satu dari tiga pesawat militer Rusia yang memasuki wilayah udara Korea Selatan atau Korea Air Defense Identification Zona pada Selasa pagi.

Menurut kementerian Pertahanan Korea Selatan, ada dua pesawat militer Cina yang juga memasuki wilayah udara negara itu.

Hingga kini belum ada pernyataan dari pejabat Rusia dan Cina soal insiden ini.

Advertising
Advertising

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan negaranya akan mengajukan komplain resmi terhadap pelanggaran oleh militer Cina dan Rusia.

Menurut militer Korea Selatan, pesawat militer Rusia melanggar wilayah udara Korea Selatan di atas Pulau Dokdo, yang juga diklaim kepemilikannya oleh Jepang, pada sekitar pukul 9 pagi tadi. Jepang menyebut pulau ini sebagai Takeshima.

“Pesawat militer Korea Selatan mengambil aksi taktis dengan menjatuhkan flare dan menembakkan tembakan peringatan,” kata pejabat Pertahanan Korea Selatan.

Pesawat militer Rusia lalu meninggalkan wilayah udara Korea Selatan. Namun, pesawat militer Rusia yang sama datang lagi dan ini menimbulkan reaksi dari jet tempur Korea Selatan dengan menembakkan tembakan peringatan.

Kemenhan Korea Selatan mengatakan jet tempurnya melakukan respon normal terhadap aksi pelanggaran batas wilayah itu.

NBC News mengutip Yonhap melansir pemerintah Korea Selatan akan memanggil perwakilan pejabat Rusia dan Cina untuk mengajukan komplain soal ini.

Sebuah insiden yang melibatkan warga Rusia juga terjadi pada 14 Juli 2019 di Korea Selatan. Saat itu, otoritas Korea Selatan mengeluarkan 26 warga Rusia yang tiba di sana karena alasan kedatangannya tidak jelas.

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

8 jam lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

8 jam lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

9 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

10 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

14 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

15 jam lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

19 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya