Menlu Jepang Kritik Dubes Korea Selatan Soal Konflik Kedua Negara

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 20 Juli 2019 15:15 WIB

Perwakilan tingkat kerja Jepang (kiri) dan Korea Selatan bertemu membahas soal pembatasan ekspor bahan baku semikonduktor. Reuters

TEMPO.CO, Tokyo – Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, memperingatkan Duta Besar Korea Selatan, Nam Gwan-pyo, secara terbuka terkait sengketa kompensasi untuk pekerja paksa dan ekspor bahan material teknologi canggih.

Kono memanggil Nam sehari setelah tenggat Jepang kepada Korea Selatan berakhir soal melibatkan negara ketiga sebagai arbitrase terkait sengketa pekerja paksa pada masa Perang Dunia II.

Isu pekerja paksa ini menjadi isu besar pada 2018 saat pengadilan Korea Selatan memerintahkan dua perusahaan Jepang membayar kompensasi kepada warga Korea yang dipaksa bekerja untuk perusahaan.

Menurut Jepang, isu kompensasi ini sebenarnya telah selesai menurut Perjanjian 1965.

“Apa yang dilakukan pemerintah Korea Selatan saat ini adalah setara dengan melanggar tatanan internasional pasca Perang Dunia II,” kata Kono pada saat pembicaraan dengan Nam, yang diliput media seperti dilansir Reuters pada Jumat, 19 Juli 2019.

Advertising
Advertising

Kono mengatakan kepada Nam bahwa Korea Selatan harus mengambil langkah cepat untuk mengatasi putusan Mahkamah Agung yang tidak tepat ini.

Soal ini, Nam mengatakan Korea Selatan bekerja setiap hari untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan gugatan hukum itu ditangani dengan cara yang tepat dan bisa diterima kedua pihak serta tidak melukai hubungan kedua negara.

Namun, Kono tiba-tiba menyela sambil mengatakan,”Tunggu dulu.”

Kono mengatakan,”Kami telah mengatakan kepada pihak Korea Selatan bahwa proposal yang disampaikan tidak bisa diterima. Itu tidak bisa mengatasi situasi saat hukum internasional dilanggar.”

Kedua negara tidak menjelaskan soal rencana yang dibahas. Namun, Jepang menolak proposal Korea Selatan pada bulan lalu untuk membentuk dana gabungan untuk dibayarkan kepada para penggugat yang menjadi korban kerja paksa.

Korea Selatan belakangan mengatakan negaranya menolak ajakan arbitrase. Ini karena Jepang harus mengingat tindakan salahnya yang dilakukan pada masa kolonial dan mencoba menyembuhkan luka.

Pejabat Korea Selatan juga menyesalkan tindakan Kono yang dinilai kurang tepat dengan menyela pembicaraan Nam.

Sejak dua pekan terakhir, seperti dilansir Aljazeera, kedua negara terlibat sengketa dagang. Ini setelah pemerintah Jepang membatasi ekspor bahan baku semikonduktor dan layar komputer. Alasannya, Jepang menilai Korea Selatan tidak ketat dalam menjaga agar ekspor bahan baku sensitif ini tidak jatuh ke tangan Korea Utara, yang sedang terkena sanksi embargo ekonomi PBB.

Berita terkait

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

8 jam lalu

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

Juru bicara Mahkamah Agung Suharto mengatakan sejak putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan dimuat di direktori, sudah diunduh sebanyak 623.766 kali.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

12 jam lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

13 jam lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

14 jam lalu

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

Mahkamah Agung atau MA resmi menutup akses publikasi perkara perceraian aktris Ria Ricis dan Teuku Ryan

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

20 jam lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

1 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

1 hari lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

2 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya