Dunia Dilanda Unjuk Rasa Menentang Perang Terhadap Irak

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 11:19 WIB

TEMPO Interaktif, AFP:Semakin dekatnya kenyataan serangan yang akan dilakukan AS, dan sekutunya Inggris, terhadap Irak pada akhir pekan ini memicu aksi unjuk rasa yang besar di berbagai belahan di dunia, termasuk di Eropa. Setelah sebelumnya dilakukan di AS, Australia, dan Bahrain, ribuan warga di berbagai kota di Eropa, Sabtu (18/1), turut bersatu turun ke jalan untuk menentang rencana serangan itu. Di Moskow, Rusia, sekitar 3000 aktivis komunis membentangkan gambar-gambar Lenin dan Stalin. Mereka juga mengibarkan bendera merah dalam aksi unjuk rasanya di depan kedutaan AS, menentang rencana serangan. Selain sejumlah atribut itu, mereka juga meneriakkan pemerintah AS sebagai teroris, polisi dunia, dan Presiden George W. Bush sebagai Hitler dengan kebijakannya yang fasis. Di Ghotenburg, Swedia, sekitar 5000 warganya juga melakukan aksi berjalan kaki. Sedang di Vienna, Austria, sekitar 1000 orang berkumpul pada Jumat (17/1) malam. Mereka yang kebanyakan terdiri dari mahasiswa itu berkumpul di pusat kota, dekat dengan kedutaan AS. Dalam aksinya, para mahasiswa itu membakar bendera AS dan menyerukan Stop Perang. Terakhir Ribuan massa juga direncanakan akan melakukan aksi hening dengan lilin yang menyala di tangan, menentang aksi serangan terhadap Irak. Selain berencana berkumpul di Parlianment Square di London dan Trafalgar Square, mereka juga berniat melakukan aksinya di depan Markas Angkatan Bersenjata Inggris di sebelah barat laut London. Di Irlandia, ribuan orang juga akan berkumpul di Bandara Shanon untuk memprotes kemungkinan digunakannya lokasi itu sebagai stasiun pengisian bahan bakar untuk pesawat-pesawat perang AS selama perang. Aksi menentang juga direncanakan dilakukan di Italia, Perancis, Jerman, dan Spanyol. Di belahan dunia lainnya, aksi menentang serangan AS dan sekutu-sekutunya terhadap Irak juga marak dilakukan. Di Tokyo, sekitar 4000 warga yang berasal dari penjuru negeri berkumpul di Tokyo. Demikian pula yang terjadi di Mesir, Pakistan, Meksiko, dan Argentina. Presiden AS sendiri pada akhir pekan ini menghabiskan waktunya di tempat peristirahatan di Camp David, Maryland. Juru bicara kepresidenan AS, Ari Fleischer, mengatakan bahwa presiden sangat memahami aliran protes yang terjadi di dalam negerinya. Saya pikir presiden menyambut baik kenyataan bahwa kami adalah negara yang demokratis, dan warga AS, berbeda dengan warga Irak, bebas untuk berbeda pendapat dan menyatakannya, kata dia. Besarnya aksi menentang perang terhadap Irak di AS sendiri diklaim telah menandingi aksi yang sama ketika menentang perang terhadap Vietnam. Beberapa pengamat menyetujui hal itu. Stephen Zunes dari University of San Fransisco bahkan mengatakan bahwa aksi kali ini jauh lebih besar. Profesor Peter Kuznik, spesialis dalam hal kelompok-kelompok anti perang, mengatakan, Ini adalah pergerakan yang berbeda...dalam berbagai respek, ini adalah murni pergerakan anti perang, tanpa ideologi yang mengungganginya. Wuragil --- TNR

Berita terkait

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

5 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

5 menit lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

6 menit lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

11 menit lalu

Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

Simak kabar kedua tim, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan Real Madrid vs Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

16 menit lalu

Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

Jadwal Liga Champions akan kembali hadir Kamis dinihari, 9 Mei 2024, yakni leg kedua semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

17 menit lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

18 menit lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

30 menit lalu

Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

Adam Deni terlibat dua perkara dengan politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

43 menit lalu

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

Jadwal Proliga 2024 mengalami perubahan, tepatnya untuk lokasi babak final four. Adapun waktu pertandingan tetap tak berubah.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

44 menit lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya