Menlu Iran Zarif Protes Pembatasan Diplomat oleh Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 18 Juli 2019 10:33 WIB

Suasana saat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pidato dalam sidang umum PBB ke-73 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis, 27 September 2018. JK menyatakan jutaan warga Palestina yang kini mengungsi dipertaruhkan karena masalah status quo Yerusalem yang tak kunjung usai. Foto: Kemenlu

TEMPO.CO, New York – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan pembatasan perjalanan para diplomat negara dan keluarga mereka oleh pemerintah Amerika Serikat di Kota New York sebagai tindakan tidak manusiawi.

Para diplomat Iran hanya diizinkan untuk melakukan perjalanan antara gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa, kantor misi Iran di PBB, kediaman duta besar Iran untuk PBB dan bandara John F. Kennedy.

“Ini jelas bukan tindakan yang ramah. Larangan itu menempatkan anggota misi diplomatik dan keluarga mereka dalam kondisi tidak manusiawi,” kata Zarif seperti dilansir Reuters pada Rabu, 17 Juli 2019.

Zarif melanjutkan,”Bagi saya ini tidak masalah karena saya tidak punya pekerjaan lain selain di ketiga gedung itu.”

Sebelum pembatasan ini diberlakukan, para diplomat asal Korea Utara, Kuba dan Iran telah dibatasi pergerakannya dalam radius 40 kilometer dalam kawasan Columbus Circle di Midtown Manhattan. Saat ini, menurut data dari Buku Biru PBB atau Blue Book PBB, ada 13 diplomat Iran yang bekerja di New York.

Advertising
Advertising

Soal pembatasan diplomat Iran ini, pejabat PBB mengatakan telah memberitahukan keprihatinan soal pembatasan perjalanan ketat ini kepada pemerintah AS.

Pejabat kemenlu AS mengatakan negaranya telah bertindak dalam sikap yang konsisten dengan kewajiban negara sesuai perjanjian 1947 dengan PBB.

Hubungan AS dan Iran memburuk, seperti dilansir CNN, karena Presiden Donald Trump menarik negaranya keluar dari Perjanjian Nuklir 2015 pada 2018. Trump lalu mengenakan sanksi ekonomi dan mengirim pasukan ke kawasan Timur Tengah.

Iran membalas dengan menembak jatuh drone canggih Global Hawk dan mengurangi komitmen dalam perjanjian nuklir dengan memproduksi uranium berkadar rendah melebih jumlah 300 kilogram.

Pemerintah Iran juga mengatakan akan mengembalikan pengayaan uranium itu menjadi 20 persen seperti sebelum perjanjian di teken dengan kemungkinan pengayaan kadar uranium lebih tinggi.

Menurut Zarif kepada media di PBB, AS melakukan perang ekonomi terhadap Iran.

“AS menggelar perang ekonomi terhadap Iran. Ini menarget masyarakat sipil. Ini sama saja dengan terorisme,” kata dia.

Saat ditanya apa langkah yang perlu dilakukan untuk menurunkan ketegangan, Zarif dari Iran mengatakan,”Itu harus berhenti. Begitu itu berhenti, maka hal-hal lain akan mengikuti.”

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

12 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya