20 Negara Minta PBB Investigasi Kampanye Anti-Narkoba Duterte

Sabtu, 6 Juli 2019 12:00 WIB

Puluhan mantan pengguna napza yang tergabung dalam Persaudaraan Korban NAPZA Indonesia melakukan aksi unjuk rasa, di depan Kedutaan Besar Filipina, Jakarta, 11 Oktober 2016. Menurut merka, tindakan Duterte pada pengguna narkoba dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 20 negara secara resmi menyerukan agar dilakukan investigasi oleh PBB terkait pembunuhan pada ribuan orang dalam kampanye perang melawan narkoba yang dilakukan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Iceland telah memasukkan rancangan resolusi ke Dewan HAM PBB yang didukung oleh negara-negara Eropa. Rancangan itu berisi desakan kepada pemerintah Filipina untuk mencegah pembunuhan tanpa proses hukum. Langkah ini juga menandai untuk pertama kali Dewan HAM PBB diminta menyasar masalah ini.

Baca juga:Operasi Anti Narkoba, Polisi Ungkap Kebun Katinon di Vila Puncak

Seorang bocah ikut berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Filipina di Manila, Filipina, 25 Agustus 2016. Dalam memerangi Narkoba, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi instruksi kepada aparat keamanan untuk menembak mati tersangka di tempat. AP Photo

Baca juga:Banyak Jalan Artis Terjerat Narkoba, Ini yang Terjadi

Advertising
Advertising

Dikutip dari reuters.com, Sabtu, 6 Juli 2019, Pemerintah Duterte menyebut lebih dari 5 orang terduga pengedar narkoba tewas terbunuh oleh kepolisian anti-narkoba yang bertugas memerangi narkoba. Namun para aktivis sangat yakin setidaknya 27 ribu orang terduga pengedar narkoba terbunuh sejak Presiden Duterte terpilih pada 2016 lalu.

Perang terhadap narkoba juga telah menjadi alasan atas kematian Myka, balita perempuan berusia 3 tahun, yang tertembak mati dalam operasi penggerebekan anti-narkoba pada akhir pekan lalu.

"Setelah tiga tahun dengan 27 ribu korban tewas dalam perang melawan narkoba, korban tewas yang umumnya kelompok masyarakat miskin. Ini adalah perkiraan kasar. Ini kasus pembunuhan tanpa proses hukum terburuk di dunia," kata Ellecer Carlos dari iDefend, sebuah kelompok yang bermakas di Manila.

Dewan HAM PBB rencananya akan melakukan pemungutan suara untuk memutuskan resolusi tersebut sebelum 12 Juli 2019. Filipina adalah salah satu dari 47 negara anggota Dewan HAM PBB.

Menurut Carlos, pihaknya waswas negara-negara di Asia kemungkinan tidak akan memberikan hak suara mereka dalam proses pemungutan suara itu. Dengan begitu, hasil pemungutan suara nanti akan sangat tipis untuk dukungan dilakukannya investigasi terhadap perang melawan narkoba Filipina.

Berita terkait

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

3 jam lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

7 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

8 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan 5 Kali Ditangkap karena Narkoba, Begini Rekam Jejak Kasusnya

10 jam lalu

Rio Reifan 5 Kali Ditangkap karena Narkoba, Begini Rekam Jejak Kasusnya

Rio Reifan ditangkap untuk kelima kalinya pada Jumat, 26 April 2024. Polisi mengamankan barang bukti berupa sabu, ekstasi, dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

12 jam lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

16 jam lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

17 jam lalu

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

Polisi menangkap dua tersangka tewasnya seorang remaja di sebuah hotel di Senopati. Mereka membawa dua remaja ke hotel itu untuk open BO.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

19 jam lalu

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

Lima polisi digerebek saat pesta narkoba di sebuah rumah di Depok. Kompolnas minta atasan lima polisi itu juga harus diperiksa.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

20 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya