PM Prayuth Mau Buat ASEAN Jadi Blok Dagang Dunia Lewat RCEP

Sabtu, 22 Juni 2019 17:30 WIB

Seorang jurnalis melintasi ornamen penyambutan delegasi jelang rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Kamis 20 Juni 2019. KTT ASEAN ke-34 yang dilaksanakan 20-23 Juni 2019 tersebut mengangkat tema Memajukan Kemitraan Untuk Keberlanjutan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mendorong negosiasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP, dan berjanji menjadikan ASEAN sebagai blok ekonomi paling berpengaruh di dunia, saat memimpin KTT ASEAN pada Sabtu dan Minggu.

"Pengelompokan regional membutuhkan kerja sama di setiap kesempatan untuk mengatasi perubahan global yang cepat," kata PM Prayut di forum bisnis ASEAN pada hari Jumat, mengutip pergeseran geopolitik dan sengketa perdagangan antara negara-negara besar Amerika Serikat dan Cina, seperti dilaporkan The Nation, 22 Juni 2019.

"Thailand berusaha mempercepat kesimpulan dari negosiasi RCEP tahun ini," kata perdana menteri. "Ini adalah niat yang disepakati semua pemimpin."

Baca juga: Isu Perang Dagang Bakal Warnai KTT ASEAN Akhir Pekan Ini

Menurut laporan Bangkok Post, perdagangan akan menjadi perhatian utama para pemimpin ASEAN yang ingin mempercepat penandatanganan perjanjian perdagangan yang mencakup sekitar setengah populasi dunia.

Advertising
Advertising

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) mencakup semua 10 anggota ASEAN, ditambah India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Pakta ini dilihat sebagai mekanisme bagi Cina untuk merancang aturan perdagangan Asia-Pasifik, setelah AS mundur dari wilayah tersebut. Kesepakatan semula seharusnya sudah tercapai pada akhir 2015, tetapi negosiasi telah macet di tengah perselisihan daftar yang dilindungi dan akses pasar, terutama antara Cina dan India.

"Dalam konteks itu, RCEP adalah kunci untuk meningkatkan volume perdagangan," kata juru bicara pemerintah Thailand Werachon Sukhondhapatipak.

Baca juga: Harapan Menteri Enggar dalam Perundingan RCEP

Kemajuan dalam kesepakatan ini terhambat karena India khawatir barang-barang murah Cina dapat membanjiri pasar konsumen yang besar.

Australia dan Selandia Baru juga telah mengajukan keprihatinan atas kurangnya perlindungan tenaga kerja dan lingkungan.

ASEAN dan enam mitra Asia-Pasifik, yakni Australia, Selandia Baru, Cina, India, Jepang, dan Korea Selatan, telah sepakat tujuh tahun lalu untuk membebaskan perdagangan timbal balik dalam barang dan jasa.

Para menteri dan pejabat senior kelompok tersebut sampai saat ini telah menyepakati tujuh dari 20 bab dalam perjanjian.

Auramon Supthaweethum, kepala Departemen Negosiasi Perdagangan di Kementerian Perdagangan Thailand mengatakan sulit untuk meramalkan proses yang sedang diselesaikan pada akhir tahun, ketika Thailand melepaskan kepemimpinan ASEAN.

"Namun ada optimisme berdasarkan keberhasilan pejabat senior membuat kemajuan signifikan pada bab sulit tertentu awal tahun ini, salah satunya tentang di negara masing-masing," katanya.

Negosiasi RCEP telah berjalan lambat selama paruh pertama tahun ini dengan Australia, Indonesia, India dan Thailand, yang sempat tertunda karena pemilu, harus menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat mereka.

"Sekarang setiap negara anggota mengetahui hasil pemilihannya dan para perwakilan mengetahui kebijakan pemerintah baru mereka tentang masalah ini, kami optimis tentang pembicaraan perdagangan," kata Auramon.

Anggota ASEAN menghadapi lebih sedikit hambatan karena mereka sudah bersatu di bawah perjanjian perdagangan bebas bersama dan memiliki perjanjian yang sama dengan beberapa mitra, seperti Cina dan Australia, kata pejabat lain.

Pejabat Thailand mengatakan negara-negara di luar ASEAN tanpa perjanjian RCEP menghadapi kesulitan yang lebih besar.

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

10 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya