Intelijen UEA Diduga Bayar Pengusaha untuk Mata-matai AS

Rabu, 12 Juni 2019 05:00 WIB

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan tersenyum ketika dia duduk dengan Presiden AS Donald Trump ketika mereka bertemu di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington. [Yeni Safak]

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga intelijen Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan membayar pengusaha untuk memata-matai pemerintah Amerika Serikat terkait kebijakannya di Timur Tengah.

Pengusaha UEA bernama Rashid al Malik disebut menerima puluhan ribu dolar AS per bulan untuk memperoleh informasi intelijen pemerintahan Donald Trump di Timur Tengah pada 2017, menurut sumber dalam laporan The Intercept pada Senin, seperti dikutip dari Al Jazeera, 11 Juni 2019.

Baca juga: Pengaruh Pangeran Uni Emirat Arab Lampaui MBS di Timur Tengah

Malik melapor kembali ke badan intelijen UEA, National Intelligence Service (NIS), terkait sejumlah topik yang menarik bagi pemerintahan UEA, termasuk upaya AS untuk mediasi krisis diplomatik Qatar, hingga pertemuan antara Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dengan pejabat AS.

"Malik ditugaskan untuk melapor ke intelijen Uni Emirat Arab untuk menangani topik yang berdampak ke UEA, seperti sikap pemerintahan Trump terhadap Ikhwanul Muslim,," ungkap The Intercept.

Advertising
Advertising

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan menerima Putra Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud di Abu Dhabi, UEA, 22 November 2018. [REUTERS]

Direktur NIS Ali al Shamsi adaah pejabat pemerintah yang mengawasi langsung misi Malik.

Al Shamsi sendiri bukan sekadar agen intelijen. Dia juga penyampai pesan rahasia untuk Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed (MBZ) dan saudaranya Pangeran Tahnoun bin Zayed, yang juga menjadi penasihat keamanan nasional UEA.

"Shamsi dan pemerintah UEA jelas berpikir bahwa mereka bisa mempengaruhi Trump dengan berbisnis dengannya," kata salah satu sumber yang akrab dengan operasi intelijen UEA.

Baca juga: Pangeran Uni Emirat Arab Membelot ke Qatar

Bagaimanapun laporan The Intercept disangkal oleh pengacara Malik, yang menyebut kliennya bukanlah bagian dari operasi intelijen.

"Dia (Malik) tidak pernah ditugaskan untuk menyampaikan informasi tentang lingkaran dalam pemerintahan Trump," kata kuasa hukum Bill Coffield.

Menurut undang-undang AS, setiap pihak di luar pejabat konsuler atau diplomatik dilarang beroperasi di wilayah AS mewakili pemerintahan asing, tanpa memberitahu Departemen Kehakiman AS.

Sejauh ini Gedung Putih, CIA, Departemen Kehakiman dan Kedubes UEA di AS menolak menanggapi laporan ini.

Berita terkait

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

11 jam lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

2 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

3 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

4 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

5 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

9 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya