Ledakan di Pabrik Pembuatan Bom di Rusia, 200 Gedung Rusak Parah

Minggu, 2 Juni 2019 15:56 WIB

Asap mengepul dari lokasi ledakan di sebuah pabrik bahan peledak di kota Dzerzhinsk, Wilayah Nizhny Novgorod, Rusia, 1 Juni 2019. Elena Sorokina via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga ledakan berturut-turut di pabrik pembuatan bom di kota Dzerzhinsk, Rusia telah menimbulkan 5 gedung di kawasan pabrik ambruk dan 200 gedung di kota itu rusak parah. Tidak ada korban jiwa dilaporkan.

"Saya di rumah. Saya mendengar ledakan keras, kami ketakutan. Rumah dan atapnya bergetar," kata seorang warga kota Dzerzhinsk kepada RENT TV, seperti dikutip dari Russia Today, 1 Juni 2019.

Baca juga: Warga Rusia Panik Ada Ledakan di Pusat Pembuatan Bom Militer

Tiga ledakan berturut-turut dari dalam pabrik yang menjadi salah satu industri terkemuka Rusia ini kemudian diikuti asap hitam membubung.

Pihak pabrik dalam pernyataannya menjelaskan, kobaran api menimbulkan ledakan, seperti dikutip dari Sputnik News, 1 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Lima karyawan yang sedang bekerja di pabrik itu langsung dievakuasi. Russia Today menyebut ada lebih dari 300 orang dan 50 teknisi bekerja saat ledakan terjadi.

Baca juga: Ledakan di Rusia, TNT 300 Gram Ditemukan

Sedikitnya 76 orang terluka akibat ledakan di pabrik TNT itu dan 16 orang dirawat di rumah sakit. Dua orang dilaporkan hilang.

Aparat berwenang menyebutkan 38 pekerja pabrik TNT dan 4 warga setempat terluka. Mereka mengalami luka bakar dan terkena serpihan kaca.

Pabrik TNT di kota Dzerzhinsk dibangun tahun 1953 di era Soviet. Pabrik ini untuk pengembangan dan penggunaan metode baru dalam memproduksi bahan peledak baik untuk tujuan militer maupun non-militer.

Pabrik yang dinamai Kristall ini juga mengembangkan sejumlah bahan peledak baru, beberapa di antaranya sangat unik.

Baca juga: Ledakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah Rusia, 10 Orang Tewas

Belum diketahui pasti penyebab ledakan di pabrik yang khusus memproduksi bahan peledak itu. Penyelidikan kriminal telah dilakukan.

Dugaan sementara penyebab ledakan di pabrik pembuatan bahan peledak di Rusia adalah pelanggaran aturan keselamatan kerja.

Berita terkait

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

38 menit lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

1 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

4 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

7 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

11 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

13 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

14 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya