Kisah Bejat Pedofil 47 Anak Laki-laki di Asia Tenggara, Australia
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Kamis, 23 Mei 2019 11:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Australia kelahiran Rusia, Boris Kunsevitsky, diputus bersalah oleh pengadilan Mahkamah Victoria di Melbourne karena terbukti sebagai pedofil terhadap 47 anak laki-laki di beberapa negara di Asia Tenggara dan Australia.
Baca juga: Forensik Inggris Temukan Cara Buktikan Pedofil dari Tangannya
Pria berusia 52 tahun ini didakwa berlapis termasuk 25 dakwaan tentang berhubungan seks dengan anak-anak di luar Australia dan 12 dakwaan menyuruh anak-anak melakukan hubungan seks, mengutip Asia One, Rabu, 22 Mei 2019.
Kunsevitsky memfilmkan aksi sadisnya dengan 47 anak yang jadi korbannya. Anak-anak ini yang sebagian besar berusia remaja berasal dari Singapura, Australia, Filipina, dan Indonesia. Dia juga memiliki beberapa paspor untuk bepergian ke luar negeri.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Anak Telah Menjadi Korban Pedofil
Mengutip Channel News Asia, 22 Mei 2019, polisi Australia menemukan lebih dari 3.300 film dan video di laptop dan dua perangkat memori yang menunjukkan Kunsevitsky melecehkan atau melakukan eksploitasi seksual terhadap 47 anak laki-laki.
Pedofil yang bekerja sebagai pengusaha peralatan kesehatan berkantor di Singapura, menyebarkan foto-foto perbuatan bejadnya. Bersamaan itu dia juga mengunggah 37 ribu foto dan video lainnya.
Kepolisian Singapura, SPF, mengatakan pihaknya tetap berhubungan dengan otorita Australia mengenai kasus pedofil ini.
"Bila diperlukan, SPF akan bertindak dan memberikan bantuan yang diperlukan sesuai dengan undang-undang kami dan kewajiban internasional," kata SPF dalam pernyatannya.
Baca juga: Pedofil, Simak 9 Cirinya! Jangan Terkecoh Penampilan Fisik
Seorang korban kejahatan Kunsevitsky, kini korban berusia 20 tahun, mengatakan ke pengadilan bahwa dia telah menjadi korban pelecehan seksual Kunsevitsky. Pelecehan itu membuatnya bingung dan terisolasi. Dia pun menjadi pemakai narkoba dan mencoba untuk bunuh diri saat usianya remaja. Pernikahannya juga hancur.
Boris Kunsevitsky pindah dari Rusia ke Australia bersama keluarganya ketika berusia 12 tahun. Kunsevitsky kemudian pindah ke Singapura untuk bekerja pada awal tahun 2000 hingga 2017.
Menurut pengacara, Kunsevitsky merupakan sosok yang bertahan hidup dan mengalami pelecehan di masa kecilnya, dibully di sekolahnya di Rusia.
Media Australia menyebut Kunsevitsky merupakan pedofil yang paling sadis di Australia. Ia saat ini ditahan dan permohonan uang jaminan ditolak pengadilan.