PBB: Resiko Senjata Nuklir Saat Ini Tertinggi Sejak PD II

Rabu, 22 Mei 2019 20:01 WIB

Senjata nuklir Pakistan.[The National Interest]

TEMPO.CO, Jakarta - PBB meminta dunia menyikapi secara serius tentang resiko penggunaan senjata nuklir yang saat ini berada di level tertinggi sejak Perang Dunia II.

Direktur Institut untuk Penelitian Perlucutan Senjata PBB, Renata Dawn mengatakan, semua negara yang memiliki senjata nuklir telah memiliki program modernisasi yang sedang berlangsung dan lanskap pengendalian senjata mengalami perubahan, sebagian karena persaingan strategis antara Cina dan Amerika Serikat.

Korea Utara diketahui memiliki enam hulu ledak nuklir, dan sejak tahun 2006 negara yang di pimpin oleh Kim Jong Un ini rajin melakukan uji coba senjata nuklir. Pada 9 September 2016 Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklirnya yang memicu gempa berkekuatan 5.3 skala richter dengan daya ledak 20-30 Kiloton TNT. nytimes.com

Baca juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir, Siapa Terbanyak?

Advertising
Advertising

Selain itu, pengaturan pengendalian senjata tradisional terkikis oleh kemunculan jenis perang yang baru, ditandai dengan meningkatnya prevalensi kelompok bersenjata dan pasukan sektor swasta serta teknologi baru yang mengaburkan batas antara pelanggaran dan pertahanan.

"Saya pikir hal ini benar-benar seruan untuk mengakui__ dan ini sepertinya lolos dari liputan media tentang isu-isu ini__bahwa resiko perang nuklir sangat tinggi saat ini, dan resiko penggunaan senjata nuklir, untuk beberapa faktor saya tunjukkan, sekarang lebih tinggi daripada sejak Perang Dunia II," kata Dwan di Jenewa, Swiss seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 22 Mei 2019.

Kapal selam tenaga nuklir Amerika Serikat kelas Seawolf merupakan kapal selam serang cepat. Amerika hanya membangun tiga dari 29 yang direncanakan. Kapal selam sepanjang 108 meter ini mampu menyelam hingga sedalam 610 meter dan melaju hingga 35 knot (65km/jam) di dalam air. Seawolf dipersenjatai dengan torpedo 660 mm, rudal anti kapal Sea Harpoon, dan rudal jelajah Tomahawk. Bila kapal selam lain harus melaju 5 knot agar sulit dideteksi lawan, Seawolf masih dapat melaju hingga 20 knot untuk tidak bisa dideteksi lawan. Seawolf 10 kali lebih senyap dibanding kelas Los Angeles. commons. seaforces.org

Baca juga: 4 Fakta Menarik Soal Negara Pemilik Senjata Nuklir

Dwan mengatakan, dunia tidak seharusnya mengabaikan bahaya senjata nuklir.

Perjanjian perlucutan senjata yang tertunda selama 2 dekade, kini telah ditandatangani 122 negara. Perjanjian yang isinya melarang penggunaan senjata nuklir, sejauh ini telah mengumpulkan 23 dari 50 ratifikasi yang perlu untuk diberlakukan termasuk di Afrika Selatan, Austria, Thailand, Vietnam, dan Meksiko. Sayangnya perjanjian ini ditolak ditandatangani oleh AS, Rusia, dan beberapa negara lainnya.

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

8 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

3 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

6 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya