Kangen Orang Tua, Remaja di Cina Pura-pura Diculik
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Selasa, 21 Mei 2019 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja, 13 tahun, asal Cina yang kesepian mengaku membuat pengakuan palsu telah diculik karena rindu berat pada kedua orang tuanya yang bekerja di luar negeri.
Dikutip dari asiaone.com, Senin, 20 Mei 2019, remaja itu diketahui bernama Luzhou yang tinggal di provinis Sichuan, Cina. Dia ditemukan pada 8 Mei 2019 lalu di sebuah truk tua di sebuah kawasan pemukiman dalam kondisi terikat dan mulut disumpal.
Baca juga: Viral Informasi Penculikan Anak di Bojonggede, Polisi: Hoax
Dia mengaku tahu-tahu terbangun dalam sebuah mobil van setelah seseorang menyemprotkan cairan ke arahnya di sebuah persimpangan jalan. Tak lama, dia mengaku pingsan.
Saat ditemukan polisi, Luzhou dalam kondisi tidak terluka dan tidak ada barang miliknya yang dicuri. Polisi lalu mulai curiga karena tidak ada tanda-tanda dia seperti korban penculikan.
Setelah terus menggali informasi, khususnya soal keluarganya, remaja laki-laki tersebut akhirnya mengaku terpaksa berbohong kalau dia diculik agar kedua orang tuanya mau pulang ke Cina menemuinya.
“Saya kangen ayah dan ibu,” kata Luzhou.
Baca juga: Cerita Ibu Anisa Suci, Korban Penculikan Anak di Bekasi
Di Cina, Luzhou tinggal bersama kakek dan neneknya. Kedua orang tuanya menjadi buruh migran sejak tahun baru Cina 2019. Kakek Luzhou rupanya juga sibuk bekerja dan neneknya bekerja di ladang.
Dia sangat yakin kedua orang tuanya tidak akan pulang jika dia hanya memintanya lewat telepon. Walhasil, muncul gagasan untuk menculik diri sendiri. Belum ada laporan apakah orang tua Luzhou akhir pulang ke Cina atau tidak.
Di Cina, ada hampir 10 juta anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Para orang tua itu, terpaksa meninggalkan kampung halaman dan pindah ke kota-kota besar di Cina untuk mendapat penghasilan yang lebih baik.