Tim Bersih-bersih Everest Temukan 3 Ton Sampah dan Mayat

Senin, 6 Mei 2019 04:00 WIB

Porter Gunung Everest membawa sampah.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi bersih-bersih tahap pertama gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest, menemukan berbagai banyak sampah, kotoran manusia, dan bahkan mayat.

Tim sukarelawan aksi bersih mengumpulkan tiga metrik ton sampah telah dari gunung hanya dalam dua minggu pertama skema, seperti dikutip dari CNN, 6 Mei 2019. Sampah ini setara dengan berat dua mobil SUV, atau kuda nil jantan dewasa.

Gugus tugas dilakukan oleh tim beranggotakan 14 orang, yang telah ditugaskan untuk mengumpulkan 10 metrik ton dalam 45 hari.

Baca: Kakek 80 Tahun Sukses Taklukkan Everest

Limbah yang dikumpulkan pada Kampanye Pembersihan Everest termasuk kaleng kosong, botol, plastik, dan peralatan pendakian yang dibuang.

Advertising
Advertising

Helikopter militer telah membantu membuang sampah, dan tim diatur untuk naik ke kamp yang lebih tinggi untuk mengumpulkan lebih banyak.

Bukan hanya sampah, tim juga menemukan mayat. Ada empat mayat ditemukan di gunung setinggi 8.848 meter, kata para pejabat.

Baca: 10 Pendaki Gunung Everest Tertimbun Longsor

"Tim kami sekarang telah mencapai Kamp Pangkalan Everest untuk kampanye pembersihan. Semua hal yang diperlukan termasuk makanan, air dan tempat tinggal telah diatur di sana," kata Dandu Raj Ghimire, direktur jenderal Departemen Pariwisata Nepal, mengatakan pada hari Minggu, menurut The Himalayan Times.

Sampah di Gunung Everest.[CNN]

Pemerintah Nepal dan masyarakat setempat telah lama bergelut dengan masalah limbah di gunung, ketika pendaki dari seluruh dunia berkunjung setiap tahun untuk mencoba mendaki puncaknya.

Sejak 2011, upaya rutin telah dilakukan untuk memulihkan beberapa ton sampah dari gunung, dan sistem pengelolaan limbah telah diperkenalkan.

Menurut Everest Summiteers Association, peningkatan pengunjung yang sangat besar dalam beberapa dekade terakhir telah berdampak parah pada lingkungan gunung yang sensitif.

Pemerintah juga memperkenalkan uang deposit untuk pendaki pada tahun 2014, yang dikembalikan jika mereka kembali ke pangkalan gunung dengan delapan kilogram sampah.

Baca: Wanita Ini Mendaki Everest Dua Kali Seminggu

Pada bulan Februari, Cina melarang non pendaki dari sisi gunung dalam upaya mengurangi limbah.

Tapi tim bukan hanya memiliki masalah sampah, tetapi juga perubahan iklim, yang mencairkan salju di gunung lebih cepat dan ironinya mengungkap semakin banyak mayat.

Lebih dari 200 pendaki gunung tewas di puncaknya sejak 1922, ketika kematian pendaki pertama di Everest dicatat. Kebanyakan mayat diyakini masih terkubur di bawah gletser atau salju gunung Everest.

Berita terkait

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

23 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

2 hari lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

8 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

9 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

9 hari lalu

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

Koper berwarna hitam berisi mayat ditemukan warga di semak-semak pinggir Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

10 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

10 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya