Unjuk Rasa Hari Buruh di Prancis Diikuti 160 Ribu Orang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 2 Mei 2019 05:03 WIB

Para pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning ikut serta dalam demonstrasi gerakan "rompi kuning", di Paris, Prancis, 19 Januari 2019. [REUTERS / Charles Platiau]

TEMPO.CO, Paris -- Sejumlah pengunjuk rasa menunjukkan sikap protes terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam unjuk rasa pada peringatan Hari Buru atau May Day, yang jatuh pada 1 Mei 2019.

Baca:

Unjuk Rasa Hari Buruh di Prancis Berlangsung Ricuh

“Macron apa yang telah Anda lakukan kepada kami,” kata salah satu pengunjuk rasa sambil membawa spanduk yang bernada protes seperti dilansir Reuters pada Rabu, 1 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Seorang pengunjuk rasa lainnya membawa spanduk bertuliskan.”Inilah penjahatnya.” Spanduk itu berisi gambar Macron dan Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker. Juga ada foto Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde.

Baca:

Pemerintah Prancis memperkirakan ada 164.500 orang turun ke jalan di berbagai kota saat perayaan Hari Buruh ini. Sekitar 28 ribu orang berparade di ibu kota Paris.

Sementara organisasi buruh berhaluan kiri CGT melansir sekitar 310 ribu warga turun ke jalan termasuk 80 ribu di Paris.

Baca:

Ribuan orang terpantau berunjuk rasa di kota-kota besar seperti Marseilles, Bordeaux dan Lyon. Sebanyak 300 orang pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning mencoba menyerbu kantor polisi di Kota Besancon, Alpine. Bentrokan massa dan petugas juga terjadi di Toulouse.

“Kami mencoba berjuang, membuat suara kami didengar, selama enam bulan ini, dan tidak ada yang peduli. Rakyat tidak paham dengan gerakan ini meskipun terlihat cukup sederhana: kami hanya ingin hidup normal,” kata Florence, 58 tahun, seorang pelatih di sebuah perusahaan besar yang ikut unjuk rasa di Paris.

Baca:

Macron, yang merupakan bekas bankir investasi berusia 41 tahun, mencoba menggelar reformasi ekonomi selama 18 bulan masa kepresidenannya. Upayanya ini mendapat perhatian dari para investor tapi menimbulkan kemarahan para pekerja, yang merasa kebijakan Macron hanya menguntungkan perusahaan besar. Padahal, rakyat mengalami kesulitan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner, seperti dilansir Channel News Asia, mengatakan ada sekitar 1000 – 2000 orang aktivis radikal yang mencoba membuat kerusuhan pada unjuk rasa Hari Buruh. Mereka merupakan anak muda yang tergabung dalam kelompok bernama Black Blocks. Mereka mengenakan penutup wajah dan mengenakan pakaian berwarna hitam.

Berita terkait

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

14 jam lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

3 hari lalu

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

4 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

4 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

4 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

4 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya