I,5 Juta Pengungsi Akan Meninggalkan Afghanistan

Reporter

Editor

Jumat, 22 Agustus 2003 09:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Tinggi Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) menyatakan, banjir pengungsi akibat aksi militer Amerika Serikat terhadap Afghanistan kian bertambah. "Dalam skenario yang terburuk, sebanyak 1,5 juta penduduk Afghanistan akan mengungsi, sebagian besar ke Pakistan, "ujar Direktur UNHCR, Ruud Lubbers dalam konperensi pers yang dihadiri Tempo di Markas Besar PBB, New York, Jumat siang (19/10) waktu setempat atau Sabtu (20/10) dini hari waktu Indonesia.

Lubbers yang juga mantan Perdana Menteri Belanda itu mengatakan, pihaknya siap menghadapi banjir pengungsi yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat ini. UNHCR, kata Lubbers, saat ini telah dipersiapkan untuk menangani antara 100-200 ribu pengungsi. "Kita bisa membawa 5000 orang setiap harinya ke tempat-tempat penampungan pengungsi. Tapi, titik kritisnya adalah bukan kesiapan kita, melainkan kerjasama kita dengan pemerintah Pakistan dan Iran di perbatasan,"ujar Lubbers yang baru saja bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan.

Pakistan dan Iran telah menutup perbatasannya untuk mencegah membanjirnya pengungsi Afghanistan menyusul serangan bom Amerika Serikat selama 13 hari terakhir ini. Alhasil, kata Lubbers, sebagian besar rakyat Afghanistan lari ke desa-desa atau pegunungan untuk menghindari peperangan. UNHCR mengalami kesulitan untuk menjangkau mereka karena tidak mendapatkan persetujuan rezim Taliban. "Karena itulah kita mengajukan permintaan yang kuat kepada kedua negara tersebut untuk membuka perbatasannya," ujarnya.

Sementara itu, dari markas Besar UNHCR di Jenewa, Swiss, dilaporkan bahwa sebanyak 3.500 pengungsi Afghanistan memasuki Pakistan hari Jumat ini. Gelombang pengungsi ini dilukiskan sebagai eksodus pengungsi terbesar yang terjadi sejak serangan bom Amerika ke Afghianistan. Mereka memasuki Pakistan melalui pintu perbatasan di daerah Chaman dalam keadaan yang memprihatinkan. Mereka datang tanpa makanan dan harta benda. "Para pengungsi yang baru datang itu melaporkan, mereka lari karena bombardir Amerika terhadap Kandahar semalam dan pagi ini,"juru bicara UNHCR, Ron Redmond.

Remond memperkirakan, eksodus pengungsi Afghansitan akan berlanjut. Sementara, katanya, UHNCR belum menerima uang kas tambahan sejak tanggal 8 Oktober. Karena itulah ia meminta para donatur untuk segera memberikan sumbangan terhadap upaya pertolongan terhadap pengungsi. UNHCR hanya menerima sumbangan US$ 12 juta sampai hari ini. Padahal para donatur menjanjikan US$ 12 juta dolar sumbangan tambahan. "Banyak janji-janji, tapi mana uangnya?" tanya Remond

Dalam konperensi pers, Lubbers juga menyinggung soal penggalangan dana untuk menangani pengungsi Afghanistan. UNHCR, kata dia, telah mencari sumbangan dari individu dan lembaga. Ia mengatakan bahwa "Goodwill Ambassador" untuk UNHCR, aktris Amerika Angelina Jolie, secara pibadi telah menyumbang 1 juta dolar. "Ini pertanda yang sangat baik," ujarnya. (Supriyono/UNHCR News)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

1 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

4 menit lalu

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

Berikut prosedur, jadwal, dan berkas yang harus disiapkan oleh mahasiswa baru untuk menentukan besaran UKT di UI, tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

6 menit lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Panggil 5 Orang Saksi Kasus Korupsi Timah

8 menit lalu

Kejaksaan Agung Panggil 5 Orang Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejaksaan agung memanggil lima orang saksi terkait kasus korupsi IUP di PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

9 menit lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

11 menit lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

26 menit lalu

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syimaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

27 menit lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

31 menit lalu

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Bung Hatta sejak lama mengidamkan sepatu merek Bally. Namun, keinginannya tersebut tidak pernah terealisasi sampai ia meninggal.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

36 menit lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya