Jatuh Bangun Theresa May Buat Kesepakatan Brexit

Selasa, 2 April 2019 20:00 WIB

PM Inggris Theresa May saat membuat pidato Brexit di Italia pada 22 September 2018. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Theresa May memimpin rapat kabinet hingga berjam-jam pada Selasa, 2 April 2019, dalam upaya mencari sebuah jalan keluar bagi Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. May saat ini berada dalam tekanan apakah akan meninggalkan Uni Eropa tanpa sebuah kesepakatan atau melakukan pemilu.

“Dalam beberapa hari terakhir kami tidak membuat rencana atas kemungkinan tanpa kesepakatan (no-deal). Kita masih bisa berharap menghindari Brexit tanpa kesepakatan,” kata Kepala Negosiator Brexit untuk Uni Eropa, Michel Barnier, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa, 2 April 2019.

Baca: DPR Inggris Bakal Bahas lagi Proposal Brexit 1 April

Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk di Jembatan Westminster sebelum demonstrasi anti-Brexit, di London pusat, Inggris, Sabtu, 20 Oktober 2018. REUTERS/Simon Dawson

Menurut Barnier, Inggris masih bisa menerima negosiasi yang buntu mengingat itu adalah satu-satunya cara bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa lewat jalan yang sepatutnya. Jika Perdana Menteri May tidak mendapat pengesahan dari parlemen untuk kesepakatan Brexit yang sudah disusunnya, maka May memiliki tiga pilihan, pertama angkat kaki Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun. Kedua menyerukan agar dilakukannya pemilu atau terakhir meminta perpanjangan waktu kepada Uni Eropa untuk negosiasi kesepakatan Brexit dengan lebih banyak pendekatan kepada Uni Eropa.

Advertising
Advertising

Baca: Kesepakatan Brexit Buntu, Perdana Menteri Inggris Makin Ditekan

“Saya berharap kami masih bisa menemukan sebuah solusi. Parlemen Inggris sendiri telah mengatakan tidak ingin mengacaukan Brexit,” kata Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Inggris saat ini dihadapkan pada krisis politik yang berlangsung hampir tiga tahun sejak referendum Brexit dilakukan. Sampai 2 April 2019 masih belum jelas bagaimana cara sepatutnya Inggris bercerai dari Uni Eropa dan kapan waktu yang pasti untuk angkat kaki atau mungkinkah Inggris tidak akan pernah bisa meninggalkan Uni Eropa, sebuah organisasi terbesar di Benua Biru.

Inggris menjadi anggota Uni Eropa pada 1973 dan negara itu melakukan referendum untuk meninggalkan organisasi itu pada Juni 2016 atau yang populer disebut Brexit. Referendum dilakukan setelah Inggris menemukan banyak pertentangan pandangan dengan Uni Eropa. Namun proses perceraian ini nyatanya sungguh rumit, khususnya menyusun kesepakatan soal kerja sama ekonomi dan wilayah perbatasan.

Rumusan kesepakatan Brexit yang disusun oleh May sudah tiga kali ditolak oleh parlemen Inggris. Kabinet Inggris saat ini terbelah gara-gara Brexit dan tindakan Perdana Menteri May berisiko mencabik-cabik partainya, yakni Partai Konservatif.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

9 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

10 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

11 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

13 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

15 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

16 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

16 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

17 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

24 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

24 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya