Lee Kuan Yew Minta AS Dukung TNI

Reporter

Editor

Kamis, 21 Agustus 2003 15:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri senior Singapura, Lee Kuan Yew, mendesak Amerika Serikat agar mendukung militer Indonesia. TNI adalah salah satu institusi yang dapat mempertahankan negara dari apa yang disebut Lee sebagai ektrimisme Islam. “Walaupun ada kesalahan masa lalu, tetapi saat ini militer Indonesia dipimpin seorang nasionalis bukan seorang Islamis tapi seorang pejabat senior,” ujar Lee dalam pidato pembukaan di acara Konfrensi Keamanan Regional di Singapura, Jumat (31/5) Jika AS tidak merangkul kembali militer Indonesia dan membantu untuk mereformasinya, pemerintahan muda yang baru terpilih ini tidak akan mempunyai institusi yang efektif untuk mendukung semua kebijakannya. “Stabilitas nasional Indonesia merupakan hal penting bagi masa depan kawasan dan keseimbangan strategis di Asia Timur,” katanya seraya menambahkan bahwa para pemimpin Indonesia saat ini juga sedang mencari dukungan dari kaum militan Islam untuk Pemilihan Presiden 2004. Komentar pria berusia 78 tahun ini beberapa waktu lalu mengecam Indonesia, negara dengan muslim terbesar di dunia, yang dianggap gagal untuk menangkap kaum militan telah mengganggu hubungan diplomatik kedua negara. Hal senada juga dikatakan Wakil Menteri Pertahanan AS, Paul Wolfowitz, yang juga hadir dalam konfrensi itu. Dia megatakan dukungan AS bagi militer Indonesia dapat mempercepat reformasi di Indonesia. Hubungan antara militer AS dan Indonesia terputus sejak tahun 1999 setelah militer Indonesia dituduh melakukan kejahatan HAM di Timor Timur. Sebaliknya, saat ini kerja sama diantara kedua negara diperlukan untuk melawan terorisme. Sebanyak 12 orang tersangka yang dituduh terkait jaringan Al-Qaidah telah ditangkap di Singapura, Malaysia dan Filiphina. Pihak Singapura Desember lalu telah menyatakan ada suatu rencana teroris untuk meghancurkan semua kepentingan barat yang ada di negara itu. Pihak pemerintah Goh Chok Tong telah menangkap lebih dari 12 tersangka teroris. Indonesia telah berulang kali membantah tuduhan bahwa pemerintah Megawati dianggap lemah dalam menghadapi terorisme di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah Indonesia menyatakan tidak seperti negara tetangganya Singapura dan Malaysia, di negara pimpinan Megawati ini harus ada bukti untuk menangkap seseorang. Dalam kesempatan itu Lee mengatakan, Islam di Asia saat ini menjadi lebih radikal, dan dikatakan pula harus ada kerja sama yang erat antar negara untuk membasmi ancaman teroris. “Selama tiga dekade terakhir, sebagai bagian dari trend dunia yang luas, kaum muslim kawasan ini termasuk di Singapura menjadi lebih ketat dalam aturan berpakaian, makanan, pelajaran agama dan bahkan interaksi sosial khsusnya dengan warga non muslim,” tutur Lee. Lee Kuan Yew yang memimpin Singapura sejak merdeka tahun 1965 hingga 90-an, walaupun telah meletakkan jabatannya sebagai Perdana Menteri tetapi pengaruhnya masih dipertimbangkan karena ia menjabat sebagai menteri senior. Belum lama ini Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil berkunjung ke Amerika untuk membahas pencabutan embargo militer bagi Indonesia. (ap/priandono-tnr)

Berita terkait

Prediksi Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

2 menit lalu

Prediksi Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan bakal tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

14 menit lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Jelang Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemain Uzbekistan Ini Sebut Timnas Indonesia Punya Tim Kuat

15 menit lalu

Jelang Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemain Uzbekistan Ini Sebut Timnas Indonesia Punya Tim Kuat

Pemain Timnas Uzbekistan U-23, Umarali Rakhmonaliev, mewaspadai kekuatan Timnas Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

21 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang, mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

23 menit lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

25 menit lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

28 menit lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

29 menit lalu

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

Khofifah menyatakan kembali berproses bersama Emil dalam Pilkada Jatim 2024 pada November 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

30 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

Pemain Uzbekistan U-23 Umarali Rakhmonaliev mewaspadai kekuatan Timnas Indonesia sebagai tim debutan di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

36 menit lalu

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

Berikut perjalanan Tempo dengan penyair Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan, sebelas tahun lalu.

Baca Selengkapnya