Universitas Al Azhar Indonesia Jadi Tuan Rumah ASEM Day 2019

Kamis, 28 Maret 2019 08:01 WIB

Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu, 27 Maret 2019, menyelenggarakan perayaan Asia-Europe Meeting (ASEM) Day 2019. Sumber: TEMPO/Muhammad Halwi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu, 27 Maret 2019, menyelenggarakan perayaan Asia-Europe Meeting (ASEM) Day 2019, dimana Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) pada tahun ini menjadi tuan rumah.

Masni Eriza Direktur Amerika II, Kementerian Luar Negeri, menjelaskan acara ini ditujukan untuk mendorong peningkatan kerjasama antara negara anggota ASEM dengan kampus-kampus di Indonesia.

“Indonesia sangat mendukung kerjasama dengan negara anggota ASEM, termasuk bagaimana menghubungkan masyarakat dengan negara luar khususnya kalangan muda di lingkungan kampus,” kata Masni usai acara pembukaan ASEM Day di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta.

Baca: Pemerintah Uji Coba Kuliah Online di 7 Perguruan Tinggi

Masni Eriza Direktur Amerika II, Kementerian Luar Negeri. Sumber: TEMPO/Muhammad Halwi

Advertising
Advertising

ASEM Day merupakan acara tahunan Kementerian Luar Negeri untuk membangun interaksi di kalangan milenial negara ASEM dan mensosialiasaikan forum ASEM kepada kalangan muda dari dua kawasan, yakni Asia dan Eropa.

Menurut Masni, Kementerian Luar Negeri saat ini sudah melakukan kerjasama dengan tiga universitas di Indonesia dalam upaya memperkenalkan ASEM kepada kalangan muda. Ketiga universitas itu adalah Universitas Indonesia, Bina Nusantara dan Universitas Al Azhar Indonesia. Ke depan, dia berharap bisa menyelenggarakan ASEM Day di kampus-kampus di luar pulau Jawa, supaya lebih banyak kalangan muda yang mengenal ASEM.

ASEM atau Asia-Europe-Meeting adalah forum yang dibentuk untuk membicarakan masalah-masalah di dua benua, yakni Eropa dan Asia. Sekarang ini, ASEM memiliki 53 mitra, yang terdiri dari 51 negara anggota dan 2 organisasi kawasan.

Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu, 27 Maret 2019, menyelenggarakan perayaan Asia-Europe Meeting (ASEM) Day 2019. Sumber: TEMPO/Muhammad Halwi

Baca: 27 Ribu Mahasiswa Universitas Brawijaya Berpotensi Golput

Penyelenggaraan ASEM Day 2019 mendapat reaksi positif dari Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Asep Saefuddin. Dia berharap melalui kegiatan ini ASEM bisa dikenal ditingkat masyarakat terutama di lingkungan kampus sehingga mahasiswa lebih terampil mengenal budaya negara lain.

“Melalui ASEM, kami berharapan akan ada lebih banyak pertukaran pelajar, baik dari Indonesia ke luar negeri atau sebaliknya. Ajang pertukaran ini akan sangat bagus buat mahasiswa maupun dosen,” kata Asep kepada Tempo, usai pembukaan acara ASEM Day.

Acara ASEM Day 2019 terbagi dalam 2 kategori, yaitu pameran dan pertunjukan budaya serta diskusi interaktif. Sebanyak 19 negara anggota ASEM membuka gerai dalam acara ini. Digelar pula berbagai kuis interaktif.

Delegasi dari Vietnam, Korea Selatan, dan India menampilkan pertunjukan kesenian tradisional masing-masing dalam acara ASEM Day 2019. Yang unik, sebagian besar para peserta yang hadir membawa makanan tradisional mereka yang dibagikan secara gratis kepada ratusan mahasiswa yang datang memenuhi lobi Universitas Al Azhar Indonesia.

MUHAMMAD HALWI

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

5 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

5 jam lalu

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

Indonesia muncul sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, menurut survei DroneEmprit

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

7 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

8 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

12 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terpanas di dunia, sebagian besar adalah negara kepulauan yang suhu udaranya dipengaruhi oleh kenaikan suhu air laut.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya