Kelompok Bersenjata Serbu Desa di Mali, 157 Penduduk Tewas

Rabu, 27 Maret 2019 19:54 WIB

Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita (berbaju putih) melihat lokasi pembantaian Muslim Fulani di Desa Ogossogou, Mali, Senin, 25 Maret 2019. Akibat aksi pembantaian itu, 160 orang suku Fulani tewas yang mayoritas akibat tusukan senjata tajam dan tembakan. Malian Presidency/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Korban serangan kelompok teroris bersenjata di desa Mali tengah, Afrika, bertambah menjadi 157 orang.

Menurut laporan Reuters, 27 Maret 2019, serangan yang terjadi pada Sabtu kemarin dipicu pertikaian yang semakin memanas antara suku Dogon dan Fulani yang sudah memakan ratusan korban, di wilayah Sahel, di sepanjang bentangan gurun Sahara di utara dan padang rumput di selatan.

"Hitungan resmi korban jiwa berjumlah 157 orang," kata juru bicara pemerinah Amadou Kotia pada Selasa. Sabtu kemarin, pemerintah mengatakan jumlah korban mencapai 134.

Baca: Al Shabab Serbu Hotel dan Pusat Bisnis Kenya, 15 Orang Tewas

Jaksa Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC), Fatou Bensouda mengatakan, kejahatan di Mali akan diselidiki di bawah yurisdiksi ICC dan delegasinya akan dikirim ke Mali.

Advertising
Advertising

Misi DK PBB juga telah mengunjungi bekas wilayah jajahan Prancis tersebut untuk mencari solusi atas konflik dua suku.

Menurut pejabat pemerintahan setempat di desa tetangga, pada Sabtu kemarin sekelompok pria besenjata dengan pakaian tradisional Dogon menyerang desa yang didiami oleh suku Fulani, suku semi-nomadik yang mayoritas Muslim. Dogon menuding Fulani menyembunyikan ekstremis Islam, namun dibantah Fulani.

Seorang wanita berdiri di depan rumah yang menjadi saksi bisu pembantaian Muslim Fulani di Desa Ogossogou, Mali, Selasa, 26 Maret 2019. Fulani merupakan kelompok etnik semi-nomadik yang sebagian besar Muslim. Malian Presidency/Handout via Reuters

Serangan ke Fulani terjadi kurang dari sepekan setelah serangan ke pos tentara yang menewaskan 23 tentara. Serangan ini kemudian diklaim oleh kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita menanggapi serangan terhadap Fulani dengan mengganti dua jenderal dan membubarkan kelompok garis keras bernama Dan Na Amassagou, yang mayoritas beranggota suku pemburu Dogon. Namun kelompok itu membantah terlibat.

Foto: Saksi Bisu Pembantaian Muslim Fulani di Mali

Juru bicara Dan Na Amassagou, Marcelin Guingere mengatakan, serangan itu dilakukan oleh para militan pimpinan Fulani yang menyamar sebagai Dogon.

Kelompok-kelompok teror yang terkait dengan Al Qaeda dan ISIS telah mengeksploitasi persaingan etnis di Mali.

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

1 hari lalu

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

Mei 2024 menjadi bulan film horor, sejumlah film Indonesia dengan genre itu akan tayang

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

4 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

11 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

15 hari lalu

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

Pengadilan Israel mendakwa saudara perempuan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh atas tuduhan menghasut untuk melakukan terorisme.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

17 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

17 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya