TEMPO.CO, Jakarta - Deru tembakan dan ledakan masih terdengar pada Rabu pagi ketika petugas mengevakuasi 50 orang dari serangan milisi Al Shabab di kompleks Hotel dan Bisnis Nairobi, Kenya.
Berdasarkan laporan Reuters, yang dikutip pada 16 Januari 2019, dari 50 orang yang dievakuasi termasuk seorang wanita hamil, dan putri dari mantan anggota parlemen. Eks parlemen Boni Khalwale menyampaikan di Twitter bahwa putrinya berhasil dievakuasi setelah 12 jam lebih serangan militan Somalia.
Baca: Al-Shabab Mengklaim Membunuh 27 Tentara Somalia
Laporan terakhir yang dilansir dari Sky News, sekitar 15 orang tewas setelah ekstremis menyerang secara terkoordinasi ke kompleks hotel mewah dan perkantoran Kenya.
Di antara korban tewas adalah seorang pria Inggris dan wanita AS, menurut didokumen identifikasi yang diperoleh Sky News.
Kendaraan yang terbakar setelah ledakan bom mobil selama serangan militan Al Shabaab ke kompleks hotel mewas di Nairobi, Kenya.[Sky News]
"Situasi masih berlangsung. Kai sudah menghubungi otoritas Kenya dan kami siap mengirim bantuan," kata Departemen Luar Negeri AS. Deplu AS mengkonfirmasi seorang warga negara AS menjadi korban serangan.
Baca: Al-Shabab Serang Somalia, 2 Tewas
Sementara 11 korban tewas lain dipastikan warga Kenya, sementara dua korban lain belum diketahui kewarganegaraannya.
Sekelompok milisi menyerbu hotel dengan peledak dan menembak orang-orang di di kafe. Al Shabab mengklaim pihaknya bertanggungjawab atas serangan itu.
Earlier on at 14 Riverside, Westlands, Nairobi #RiversideAttack pic.twitter.com/JpnAmOudkl
— Africa Uncensored (@AfUncensored) January 15, 2019
Kepala Kepolisian Kenya Joseph Boinnet mengatakan serangan sangat terkoordinasi dimulai dengan bom mobil yang menargetkan tiga kendaraan yang terparkir di I&M Bank, dan satu bom bunuh diri di Hotel Foyer, yang menyebabkan sejumlah tamu terluka.
Kementerian Dalam Negeri Kenya mengatakan seluruh bangunan berhasil diamankan dan tidak ada ancaman lagi.
Baca: Awal Seteru Kenya vs Al Shabaab
"Proses penyisiran masih berlangsun. Tidak ada ancaman kepada warga sejauh ini. Warga sipil yang selamat diamankan di salah satu gedung oleh petugas sementara tim menyisir. Seluruh gedung dan area sekitar aman," kata kementerian luar negeri Kenya.
Serangan terjadi di DusitD2 Complex Nairobi, yang menjadi lokasi para ekspatriat AS, Eropa dan India, dengan fasilitas hiburan seperti bar, restoran, perkantoran, hotel dan bank.
Sejauh ini pihak berwenang Kenya belum memastikan jumlah militan Al Shabab yang terlibat, namun berdasarkan rekaman ada empat penyerang.