PM Theresa May Rela Mundur Jika Proposal Brexit-nya Lolos

Rabu, 27 Maret 2019 19:00 WIB

PM Inggris Theresa May saat membuat pidato Brexit di Italia pada 22 September 2018. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Theresa May rela mengundurkan diri jika proposal Brexit-nya diterima parlemen Inggris.

Sementara parlemen Inggris telah memilih sejumlah opsi alternatif dalam pemungutan suara.

Brexit akan jatuh tempo ada 29 Maret dan berjalan tiga tahun, namun kesepakatan belum tercapai dan berisiko Brexit tanpa kesepakatan atau No Deal Brexit.

Baca: Brexit, Theresa May Masih Ingin Yakinkan Parlemen

Reutes melaporkan, 27 Maret 2019, parlemen Inggris akan mengambil alih Brexit melalui suara indikatif, yakni memilih sejumlah opsi untuk menyesuaikan Inggris pasca-keluar dari Uni Eropa.

Advertising
Advertising

The Sun juga melaporkan Theresa May berniat mengundurkan diri agar proposal Brexit-nya diterima oleh parlemen Inggris. Pengunduran diri ini terungkap selama percakapan pribadi dengan anggota parlemen senior.

Tetapi May juga menegaskan bahwa dia pertama-tama perlu tahu hasilvoting meloloskan proposalnya, sebelum dia setuju untuk mengundurkan diri.

Salah satu pendukung Brexit yang menjadi kunci pembicaraan May adalah mantan pemimpin Tory, Iain Duncan-Smith, sekutu dekat lamanya.

Hanya dua hari sebelum Inggris semula dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret, beberapa pendukung Brexit yang paling berpengaruh, seperti Jacob Rees-Mogg, kini beralih mendukung proposal May.

Posisi May di ujung tanduk. Dia diperkirakan akan mengundurkan diri dalam pertemuan anggota parlemen Partai Konservatif di pertemuan Komite 1922 di Westminster sekitar pukul 17,00 pm waktu setempat.

Sebelum itu, anggota parlemen Inggris akan memulai debat tentang seperti apa perceraian Uni Eropa dengan ekonomi terbesar kelima di dunia. Mereka akan memberikan suara pada 19.00 pm untuk proposal sebanyak yang mereka inginkan. Hasil akan diumumkan setelah 21.00 pm.

"Perdana menteri mungkin akan mencapai kesepakatan pada hari Kamis atau Jumat," kata Oliver Letwin, mantan menteri kabinet Konservatif. "Jika dia berhasil mencapai kesepakatan, tidak ada yang akan lebih bahagia daripada saya."

Baca: Uni Eropa Siapkan Skenario Jika Brexit Tidak Berjalan Mulus

"Namun, jika itu tidak terjadi dan jika kita maju ke hari Senin, dan jika pada hari Senin satu atau lebih proposal mendapat dukungan mayoritas di House of Commons, maka kita harus bekerja dengan pemerintah untuk mengimplementasikannya."

Ketidakpastian di sekitar Brexit, langkah politik dan ekonomi Inggris yang paling signifikan sejak Perang Dunia Kedua, telah membuat sekutu dan investor terperanjat.

Penentang khawatir Brexit akan memecah belah Barat karena bergulat dengan kepresidenan AS Donald Trump yang tidak konvensional dan meningkatnya sikap tegas dari Rusia dan Cina.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

16 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya