5 Hal Seputar Hasil Penyelidikan Mueller
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 25 Maret 2019 14:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil investigasi penasehat khusus negara dan penyidik, Robert Mueller, membuat politik Amerika Serikat memasuki babak baru. Kesimpulan hasil penyelidikan Mueller telah diserahkan ke Jaksa Agung William Barr pada hari Minggu kemarin, 24 Maret 2019.
Hasil penyelidikan Mueller menemukan tidak ada kolusi antara tim kampanye Presiden Donald Trump dengan pemerintah Rusia dalam pemilu presiden 2016. Berikut lima poin penyelidikan Mueller seperti dikutip dari Reuters, Senin, 25 Maret 2019.
Baca: Investigasi Mueller Tidak Temukan Bukti Kolusi Trump dan Rusia
1. Mueller melakukan penyelidikan selama 22 bulan dan tidak menemukan adanya konspirasi atau koordinasi antara tim kampanye Trump dan Rusia untuk mengintervensi pemilu presiden Amerika Serikat.
2. Hasil penyelidikan Mueller meninggalkan kecurigaan apakah Trump menghalang-halangi proses penegakan hukum ini. Namun Jaksa Agung Barr meyakinkan tidak cukup bukti untuk menuding Trump telah melakukan penyerangan pada peradilan.
Baca: Robert Mueller Serahkan Hasil Investigasi Kolusi Trump - Rusia
3. Hasil penyelidikan Mueller disampaikan saat kampanye pemilu presiden Amerika Serikat 2020 memasuki tahap persiapan sehingga kesimpulan Mueller ini menjadi perdebatan politik di Washington. Partai Republik mengatakan Trump sudah benar-benar bersih dari tuduhan, namun Partai Demokrat menantang untuk melakukan investigasi sendiri dan meminta laporan penuh hasil investigasi Mueller.
4. Mueller mengakhiri investigasinya pada Jumat, 22 Maret 2019 setelah sebelumnya mengajukan tuntutan terhadap 34 orang, diantaranya badan milik pemerintah Rusia dan mantan sekutu Trump seperti ketua kampanye Trump Paul Manafort, penasehat keamanan dalam negeri Mike Flynn dan pengacara pribadi Trump Michael Cohen. Namun tak ada satupun tuduhan itu mengarah secara langsung apakah kampanye Trump sudah berkolusi dengan Moskow untuk mempengaruhi hasil pemilu.
5. Hasil investigasi Mueller ini tak serta merta membebaskan Trump dari tuduhan yang diarahkan padanya. Kejaksaan di Manhattan, Amerika Serikat dan sejumlah jaksa penuntut hendak mengejar kasus-kasus yang mencakup kemungkinan pelanggaran dana kampanye.
Sejumlah jaksa penuntut menuding Trump telah meminta Cohen untuk diam-diam menyogok Stormy Daniels, perempuan yang pernah berhubungan seks denganya. Trump menyangkal tuduhan ini.
Daniels yang memiliki nama asli Stephanie Clifford adalah mantan bintang porno. Trump juga dituduh pernah melakukan hubungan dengan Karen McDougal, mantan model Playboy. Terlepas dari hasil penyelidikan Mueller, jaksa penuntut pun sedang mengevaluasi dugaan donasi ilegal pada komite inagurasi Trump.