Keluarga Teroris Penembakan di Christchurch Minta Maaf ke Korban

Minggu, 17 Maret 2019 18:00 WIB

Brenton Tarrant, pelaku penembakan dua masjid New Zealand berada di Pengadilam Christchurch, Selandia Baru, 16 Maret 2019. Tarrant dikenai dakwaan pembunuhan setelah melakukan serangan teror terhadap jamaah salat Jumat, yang menewaskan 49 orang dan melukai 48 orang lainnya. Mark Mitchell/New Zealand Herald/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga teroris penembakan di Christchurch, Selandia Baru, Brenton Tarrant, meminta maaf dan turut berdukacita kepada para korban. Keluarga mengatakan aksi Brenton tidak bisa diperbaiki.

Dikutip dari laporan Sydney Morning Herald, 17 Maret 2019, nenek Brenton Tarrant, Marie Fiztgerald yang berusia 81 tahun, mengatakan dirinya dulu merawat Brenton dan adik perempuannya ketika masih kecil. Marie mengatakan Tarrant kecil adalah bocah biasa yang sering menghabiskan waktu di depan komputer.

Baca: Brenton Tarrant Radikal Sekembali dari Korea Utara dan Pakistan

"Tapi aksi yang tidak bisa diperbaiki pada hari Jumat memperlihatkan bagaimana dirinya berubah total dari bocah yang kita kenal selama ini, membuat keluarga terkejut," kata Fitzgerald selama wawancara dengan Nine News.

Tarrant menyiarkan serangan terornya ke media sosial. Dia menembak orang-orang di dua masjid di Christchurch dengan senapa otomatis setelah mengunggah manifesto-nya ke media online. Aksi terornya menewaskan 50 orang dan puluhan lainnya luka kritis.

Advertising
Advertising

Pamannya, Terry Fitzgerald, mengatakan dia tidak bisa memikirkan apapun selain para korban.

"Kami sangat berduka kepada keluarga di sini, untuk yang meninggal dan terluka," katanya.

Brenton Tarrant, yang diduga melakukan penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 15 Maret 2019. Polisi berhasil menangkap Brenton bersama tiga terduga lainnya. Media Sosial/REUTERS

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia tidak tertarik membaca manifesto setebal 37 halaman yang menyebar dengan cepat di media sosial, dan menyebut manifesto itu "payah".

Tetapi dia dan Pemimpin Oposisi Bill Shorten telah meminta perusahaan media sosial seperti Facebook untuk menindak konten yang penuh kekerasan dan kebencian setelah aliran langsung serangan itu menyebar.

Baca: Tulisan Putih di Senjata Brenton Tarrant Berisi Nama dan ...

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang mengunjungi komunitas Muslim pada hari Minggu, mengatakan dia akan membahas dengan Facebook kemungkinan larangan streaming live Facebook di Selandia Baru.

Namun perhatian PM Selandia Baru difokuskan terutama pada undang-undang senjata yang memungkinkan Brentron Tarrant membeli dua senapan semi-otomatis dengan lisensi sebelum ia memodifikasi secara ilegal, yang digunakannya selama penembakan di Christchurch.

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

13 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

15 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

16 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

16 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

17 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

17 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

20 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Hijrah Mantan Teroris

27 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

29 hari lalu

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

34 hari lalu

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.

Baca Selengkapnya