Teror di Selandia Baru, Erdogan Tolak Konflik Islam - Kristen

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 17 Maret 2019 15:22 WIB

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.

TEMPO.CO, Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memutar cuplikan rekaman video serangan teror di Selandia Baru terhadap jamaah salat Jumat di dua masjid.

Baca:

Erdogan melakukan ini saat kampanye pemilu sambil mengatakan pelaku serangan teror di Selandia Baru mengancam Muslim Turki.

Pelaku yaitu Brenton Harrison Tarrant mengatakan warga Turki tidak memiliki tempat di Eropa. Saat ini, Erdogan mengatakan, otoritas Turksi menginvestigasi kunjungan Tarrant dan orang-orang yang ditemuinya.

Advertising
Advertising

“Kita tidak ingin melihat adanya konflik antara bulan sabit dan salib lagi,” kata Erdogan kepada massa mengacu pada Perang Salib seperti dilansir Aljazeera pada 17 Maret 2019.

Baca:

Erdogan mengatakan pelaku penembakan pernah mengatakan ingin mengeluarkan Muslim Turki dari wilayah Eropa.

Turki merupakan negara yang memiliki posisi unik. Kota terbesar yaitu Istanbul terbagi antara wilayah Asia pada sisi timur dari Selat Bosphorus dan sisi Eropa pada bagian barat dari selat itu.

Seorang pejabat senior keamanan Turki mengatakan Tarrant masuk ke Turki dua kali pada 2016 selama sepekan pada Maret dan lebih dari sebulan pada September.

Baca:

Saat ini, otoritas Turki sedang menginvestigasi semua catatan hotel dan rekaman kamera untuk mengetahui alasan kedatangan Tarrant.

Pada Jumat kemarin, Erdogan mengatakan pelaku penembakan Tarrant,”Telah menarget negara kami, bangsa kami dan diri saya.” Dia meminta negara-negara di seluruh dunia termasuk di Barat agar berjaga-jaga dari munculnya sentimen Islamofobia.

Seperti dilansir News, Tarrant, yang merupakan asal Australia, tinggal di Dunedin, Selandia Baru selama dua tahun terakhir. Dia menembaki jamaah dua masjid yaitu masjid Al Noor dan masjid Linwood pada Jumat, 15 Maret 2019. Ini menewaskan 50 orang dan 48 orang terluka. Pelaku mengaku melakukan serangan teror di Selandia Baru ini untuk mengurangi jumlah imigran yang datang ke negara-negara Eropa. Tarrant menyebut imigran sebagai pelaku invasi.

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

19 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

21 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

1 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

2 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

4 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

5 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya