Melihat Lebih Dekat Nelson Mandela Lewat Pameran Napak Tilas

Sabtu, 16 Maret 2019 15:35 WIB

Nelson mandela, pemimpin pejuang anti-apartheid yang menjadi presiden pertama, melalui proses dermokrasi pertama di Afrika Selatan, meninggal dunia pada usia 95 tahun tanggal 6 Desember 2013. Mandela mendapat hadiah Nobel pada tahun Mandela, penerima nobel perdamaian pada 1993. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Barang-barang, surat, foto dan koleksi lain dari tokoh nasional Afrika dan pejuang anti-Arpatheid, Nelson Mandela, disajikan ke publik dalam pemeran akbar.

Pameran besar ini mengungkap gambaran lebih dekat kehidupan Mandela, dari masa kecilnya di pedesaan Eastern Cape hingga momen ketika dunia berduka selama pemakamannya.

Dikutip dari CNN, 15 Februari 2019, pameran ini berjudul "Mandela: The Official Exhibition" dibuka di London 8 Februari, sebagai babak pertama tur global yang akan berakhir di desa asal Mandela, Mvezo, Afrika Selatan.

Baca: 10 Fakta Tentang Nelson Mandela

Pameran menghadirkan ratusan artefak dan fotografi asli, sebagian besar berasal dari keluarga dan teman, dan banyak barang-barang ini dipajang di depan umum untuk pertama kalinya.

Advertising
Advertising

Acara ini juga melibatkan beberapa orang kepercayaan terdekat Mandela. Cucu lelakinya, Mandla Mandela, sekarang menjadi anggota parlemen untuk Kongres Nasional Afrika, adalah seorang produser pameran. Salah satu bagian dari pameran ini dikurasi oleh sekretaris pribadi Mandela, Zelda La Grange.

"Adalah tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa pengalaman langsung kami tentang orang tersebut diceritakan dengan cara yang otentik...untuk mencatat sejarah ini demi generasi yang akan datang," kata La Grange pada saat peluncuran.

Babak perjalanan hidup Nelson Mandela era Apartheid.Kieron Monks/CNN]

Acara ini dibagi menjadi beberapa bagian secara kronologis, dimulai dengan tahun-tahun awal Mandela sebagai anak petani yang tumbuh di pondok rondavel tradisional, dan harus meninggalkan rumah setelah kematian ayahnya pada usia 12 tahun.

Kemudian babak dari era Apartheid, lengkap dengan bangku-bangku dan toko-toko Eropa, dan tanda-tanda halaman memperingatkan orang kulit hitam untuk menjauh.

Babak ini disandingkan dengan kisah kebangkitan politik Mandela sebagai aktivis dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang memerintah Afrika Selatan.

Salah satu gambar terkenal menangkap pengacara muda itu membakar dokumen izin, dokumen yang wajib dibawa orang kulit hitam Afrika Selatan di masa kolonial, setelah pembantaian Sharpeville pada tahun 1960.

Pengunjung ditunjukkan rumah-rumah di mana Mandela dan rekan-rekan ANC-nya merencanakan kampanye sabotase mereka terhadap Rezim Apartheid, yang mengarah ke Pengadilan Rivonia dan hukuman penjara seumur hidup di Pulau Robben.

Buku surat yang disimpan Mandela di Pulau Robben.[Kieron Monks/CNN]

Bab yang paling berpengaruh mencakup "tahun-tahun Penjara 1964-1990," dengan banyak koleksi yang dipasok oleh Christo Brand, seorang penjaga penjara yang menjadi salah satu teman dekat Mandela.

Yang dipamerkan termasuk tikar jerami tipis alas tidur Mandela, dan beliung yang ia gunakan untuk memecahkan batu, serta raket tenis untuk permainan waktu senggang.

Baca: Nelson Mandela dan Tiga Wanita di Sekitarnya

Selain itu, ada surat-surat Mandela yang dikirim ke keluarganya, termasuk satu ditujukan kepada putranya Magkatho setelah putranya yang lain Thembo meninggal dalam kecelakaan di jalan.

Bagian yang lebih memacu semangat solidaritas kemanusiaan adalah gerakan solidaritas di Inggris, menunjukkan protes di luar kedutaan Afrika Selatan, poster yang menyerukan boikot barang-barang Afrika Selatan, dan konser penghargaan ulang tahun ke-70 Nelson Mandela di Stadion Wembley, yang menarik 72.000 penonton.

Berita terkait

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

3 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

5 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

5 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

6 hari lalu

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

7 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

24 hari lalu

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

32 hari lalu

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel kembali menyuarakan dukungan negaranya untuk rakyat Palestina terutama di Gaza

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

34 hari lalu

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

Empat puluh lima orang tewas dalam kecelakaan bus di Afrika Selatan, setelah bus yang mereka tumpangi jatuh sekitar 50 meter dari jembatan ke jurang

Baca Selengkapnya

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

34 hari lalu

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza

Baca Selengkapnya