Kenapa India dan Pakistan Memperebutkan Kashmir?

Jumat, 1 Maret 2019 14:00 WIB

Tentara India berpatroli di jalan saat jam malam di Jammu, Kashmir, 16 Februari 2019. [REUTERS / Mukesh Gupta]

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayan pegunungan Kashmir telah menjadi pusat konflik antara dua negara pemilik senjata nuklir, India dan Pakistan, selama 70 tahun terakhir.

Pada Rabu, Pakistan mengatakan militernya menambak jatuh dua pesawat India yang terbang di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, sehari setelah India mengklaim meluncurkan serangan udara terhadap kamp pelatihan militan di wilayah Pakistan.

Krisis Kashmir baru-baru ini dipicu insiden bom bunuh diri pada bus yang terjadi pada 14 Februari, menewaskan 40 personel paramiliter India.

Kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed, mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.

Baca: 5 Konflik Bersenjata antara India dan Pakistan

Advertising
Advertising

India menuding agen intelijen Pakistan di balik serangan bom bunuh diri, yang segera ditampik Pakistan dan meminta intervensi internasional untuk mencari solusi.

Pengajar senior studi Hubungan Internasional di King's College London, Dr. Adnan Naseemullah, mengatakan kepada CNN, dikutip 1 Maret 2019, bahwa krisis di Kashmir semakin parah sejak PM India Narendra Modi menjabat pada 2014.

Naseemullah yakin pemerintahan Modi adalah faktor X dari krisis di Kashmir, karena Modi memprioritaskan isu keamanan nasional yang membawa krisis politik di Kashmir berujung konflik bersenjata terburuk sejak 1980-an.

Kereta yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara India di sebuah stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 Februari 2019. Konflik antara India dengan Pakistan dipicu serangan bom mobil terhadap konvoi tentara India di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari lalu. REUTERS

Pakistan yang mayoritas Muslim dan India mayoritas Hindu, telah berperang sejak 1947, setelah merdeka dari Inggris. Pertempuran skala besar keduanya terjadi pada 1999.

Pertempuran 1947 dan 1965 atas Kashmir menewaskan 47.000 dari kedua belah pihak.

Baca: Amerika Desak India dan Pakistan Turunkan Eskalasi Konflik

Kashmir awalnya tetap independen dan bebas dari kedua negara, ketika raja Hindu Kashmir memilih untuk bergabung dengan India dengan imbalan perlindungan militer, negara bagian Jammu dan Kashmir menjadi satu-satunya negara mayoritas Muslim di negara itu.

Provinsi Jammu dan Kashmir India meliputi 45 persen wilayah Kashmir, di selatan dan timur wilayah. Sementara Pakistan menguasai Azad Kashmir, Gilgit dan Baltistan, yang meliputi 35 persen dari wilayah Kashmir, di sebelah utara dan barat. Sementara wilayah Kashmir bernama Aksai Chia, 20 persen dari wilayah Kashmir diduduki Cina.

India dan Pakistan mengklaim kekuasaan penuh atas Kashmir. PBB telah memasukkan isu Kashmir, namun India dan Pakistan ikut campur setelah kemerdekaan.

Meskipun kedua negara sepakat orang-orang Kashmir untuk menentukan masa depan mereka sendiri, tetapi sejauh ini belum ada langkah konkret penarikan diri militer dari keduanya di Kashmir.

Simona Vittorini, pakar politik Asia dari SOAS University London mengatakan, pemerintah India ingin menunjukkan mereka menjamin hak Muslim, tetapi Kashmir juga kunci identitas warga Muslim Kashmir setelah perjanjian pemisahan 1947.

"Kashmir menjadi isu simbolik kedua negara," kata Vittotini.

Selain konflik historis yang mengakar, Kashmir telah mengambil bagian signifikan yang lebih besar karena peristiwa politik terbaru. Salah satunya pemilu India yang akan digelar pada Mei.

PM Modi yang memiliki pandangan populis nasionalis, menjanjikan peningkatan ekonomi dan pekerjaan. Modi menghadapi tantangan melambatnya ekonomi termasuk kekurangan lapangan kerja dan turunnya pendapatan di pedalaman.

Partainya, Bharatiya Janata Party (BJP), mengalami kekalahan di daerah dalam pilkada.

Baca: Kashmir Memanas, India Tutup Empat Bandara

Serangan bom bunuh diri 14 Februari menjadi kesempatan pemerintahan Modi untuk membentuk citra India yang kuat.

Menurut Vittorini, eskalasi mungkin tidak terlalu besar atau cepat meredup jika insiden 14 Februari di luar kontestasi pemilu India.

Pada akhirnya, India mengklaim menyerang kamp pelatihan militan sebagai balasan serangan 14 Februari di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, sementara Pakistan membalasnya dengan dalih menjaga kedaulatan wilayahnya.

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

22 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

9 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

10 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

13 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya