Trump Sebut Konflik India dan Pakistan segera Berakhir

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 28 Februari 2019 18:45 WIB

Presiden Amerika, Donald Trump, berkampanye di negara bagian Indiana sambil mengkritik FBI, Hillary Clinton, dan kementerian Kehakiman AS. Kamis, 30 Agustus 2018. AP

TEMPO.CO, Hanoi – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan konflik antara India dan Pakistan baru-baru ini, yang terkait dengan wilayah sengketa Kashmir, bakal segera berakhir.

Baca:

Militer India dan Pakistan Tegang, Aktor dan Aktris Tolak Perang

Advertising
Advertising

“Mereka terlibat soal ini dan kami mencoba agar mereka berhenti. Kita punya berita baik dan berharap ini bakal segera berakhir,” kata Trump dalam jumpa pers seusai KTT dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Hanoi, Vietnam, pada Kamis, 28 Februari 2019 seperti dilansir CNN.

Trump melanjutkan,”Itu sudah berlangsung lama. Dekade dan dekade. Ada banyak rasa tidak suka sayangnya. Jadi kami berada di tengah mencoba agar mereka berdua berhenti. Mencoba agar ada keteraturan dan perdamaian. Dan saya pikir itu akan terjadi,” kata Trump.

Baca:

Jet Tempur India Menyerang, Pakistan Boikot Film Bollywood

Konflik India dan Pakistan semakin memanas setelah jet tempur India menggempur perbukitan di Kota Balakot, Pakistan. India mengklaim telah menewaskan sekitar 300 teroris dari kelompok Jaish-e-Mohammad, yang mencoba memerdekakan Kashmir dari kontrol India. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri terhadap pasukan paramiliter India di Kashmir pada dua pekan lalu yang menewaskan sekitar 40 orang tentara.

Pakistan serangan jet tempur itu hanya mengenai hutan dan tidak ada korban jiwa. Jet tempur Pakistan balas menyerang kawasan Kashmir yang dikuasai India. Angkatan Udara Pakistan juga menembak jatuh dua pesawat MIG-21 Bison, dan menangkap salah satu pilot India, yang bernama Abhi Nandan.

Militer Pakistan melaporkan telah menangkap pilot India bernama Abhi Nandan setelah menembak jatuh pesawat jet tempur India di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu, 27 Februari 2019. News.co.au

Secara terpisah, PM Narendra Modi, yang bakal menghadapi pemilu pada April dan Mei 2019, mengatakan sedang menjajal kemampuan militer dan bekerja untuk kesejahteraan negara.

Baca:

“Dunia menonton upaya kolektif kita. Kita percaya kepada kemampuan militer dan karena itu, menjadi sangat penting tidak ada yang merusak semangat mereka. Atau musuh kita akan mendapat kesempatan untuk mengacungkan jari terhadap kita,” kata Modi.

Modi menuding serangan teroris yang terjadi Kashmir merupakan upaya untuk menghambat kemajuan pembangunan di India.

“Saat musuh kita mencoba mendestabilisasi negara, ketika teroris menyerang – salah satu tujuan mereka adalah kemajuan kita terhenti, agar negara kita tidak bergerak maju ke depan. Untuk melawan tujuan mereka itu, setiap orang India harus berdiri seperti tembok atau batu. Kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa negara ini tidak akan berhenti ataupun melambatkan kemajuan negara,” kata Modi sambil menyebut India akan terus hidup bersatu, tumbuh, dan berjuang serta menang bersama.

Baca:

Detik-detik Penangkapan Pilot India yang Ditembak Jatuh Pakistan

Pemimpin Partai Bharatiya Jannata untuk wilayah selatan yaitu negara bagian Karnataka, BS. Yeddyurappa, mengatakan serangan jet tempur India di wilayah Pakistan bakal mendongkrak perolehan suara partai. Ini merupakan pernyataan pertama seperti ini dari seorang pemimpin partai penguasa. “Ini membuat munculnya gelombang suara pro-Modi di seluruh negeri,” kata BS. Yeddyurappa. “Efeknya akan terlihat pada saat pemilu.” Pemilu India akan digelar dua tahap pada April dan Mei 2019.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, saat berkampanye di kawasan Jammu pada Februari 2019. PTI

Menanggapi konflik antara India dan Pakistan ini, Menteri Keuangan, Asad Umar, mengatakan negara berada dalam persimpangan. “Kepemimpinan India dan Pakistan perlu memutuskan apakah akan memimpin bangsa kita menuju perdamaian dan kesejahteraan atau konflik,” cuit dia lewat akun @Asad_umar. Dia menegaskan Pakistan siap membangun perdamaian tapi tetap akan teguh menjaga kedaulatan negara.

Modi tidak bicara soal pilot India yang berhasil ditahan Pakistan. Militer Pakistan, seperti dilansir India Today, mengunggah sejumlah rekaman penangkapan pilot India dan menginterogasinya. Pilot bernama komandan Abhi Nandan ini terlihat terluka seterlah terjun dari pesawat yang ditembak jatuh pesawat jet tempur Pakistan.

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

6 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

10 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya